BONTANG – Realisasi investasi di Kota Bontang sepanjang 2024 menunjukkan peningkatan signifikan. Kemudahan proses perizinan yang diterapkan Pemerintah Kota Bontang disebut menjadi faktor utama yang menarik minat investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang, Muhammad Aspiannur, mengungkapkan bahwa berbagai kebijakan strategis telah diambil untuk mempercepat proses investasi, termasuk digitalisasi layanan perizinan dan pendampingan bagi pelaku usaha.
“Kami terus berupaya memangkas birokrasi dan mempermudah pengurusan izin. Ini penting agar investor merasa nyaman dan percaya untuk menanamkan modalnya di Bontang,” ujar Aspiannur kepada awak Pranala.co, baru-baru ini.
Berdasarkan data DPMPTSP Bontang, sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi menjadi kontributor terbesar dalam realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan capaian Rp 2,1 triliun. Kehadiran pabrik soda ash yang tengah dibangun PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) disebut menjadi pendorong utama lonjakan investasi di sektor ini.
Selain sektor kimia, empat sektor lain yang masuk dalam lima besar realisasi PMDN di antaranya adalah usaha jasa lainnya sebesar Rp 140 miliar, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp 77,6 miliar, perdagangan dan reparasi senilai Rp 49,5 miliar, serta sektor konstruksi yang mencapai Rp 44,4 miliar.
Tidak hanya PMDN, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Bontang juga menunjukkan tren positif. Industri makanan memimpin dengan nilai investasi mencapai Rp 35 miliar.
Sektor lain yang turut berkontribusi dalam PMA mencakup industri lainnya sebesar Rp 96,2 miliar, industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi sebesar Rp 6,4 miliar, serta sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan nilai Rp 782 juta. Sementara itu, sektor hotel dan restoran menyumbang Rp 647 juta.
Aspiannur optimistis lonjakan investasi ini merupakan hasil dari strategi pemerintah daerah dalam mempromosikan potensi Kota Bontang. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menjaga iklim investasi yang kondusif.
“Bontang memiliki potensi besar, dari industri kimia hingga pengembangan kawasan industri. Kami mengajak investor untuk memanfaatkan peluang ini demi pertumbuhan ekonomi bersama,” jelasnya.
DPMPTSP Bontang berkomitmen untuk terus mempermudah proses perizinan, mengawal investasi dari awal hingga realisasi, serta mendorong penciptaan lapangan kerja baru. Peningkatan investasi diharapkan dapat berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan memperkuat perekonomian lokal.
“Kami akan terus memperbaiki pelayanan, sehingga Bontang semakin kompetitif dan menarik bagi para investor,” pungkas Aspiannur. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post