Gunung Lewotobi Meletus Dahsyat, Kolom Abu Capai 11 Ribu Meter

Suriadi Said
18 Jun 2025 09:22
2 menit membaca

Pranala.co, FLORES TIMUR – Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus dengan kekuatan eksplosif Selasa sore (17/6/2025). Kolom abu mencapai ketinggian 11.584 meter di atas permukaan laut, menyebar ke berbagai arah, disertai hujan abu, pasir, dan kerikil di sejumlah wilayah di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, kondisi di sekitar gunung masih sulit dijangkau. Selain karena gelap, hujan kerikil dan abu vulkanik terus berlangsung.

“Tim reaksi cepat di lapangan melaporkan jarak pandang sangat terbatas dan situasi belum kondusif untuk penelusuran lebih lanjut,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Selasa malam.

Letusan terjadi pukul 17.35 WITA. Meskipun intensitasnya tinggi, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa maupun kerusakan.

“BPBD Flores Timur belum menerima laporan adanya warga terdampak dari para kepala desa,” ungkap Abdul.

Namun, sejumlah wilayah permukiman di luar radius Kawasan Rawan Bencana (KRB) juga terkena hujan pasir, termasuk Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku.

Sementara itu, warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura dilaporkan sudah mengungsi ke Konga, yang dianggap sebagai zona aman.

Petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Lewotobi di Desa Pululera juga terkena hujan kerikil. Mereka dievakuasi ke Gereja Pululera, sekitar 1,2 kilometer dari lokasi pos.

Warga lainnya memilih mengungsi ke Desa Nileknoheng, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pos dan 12 kilometer dari kawah gunung.

Bersama Badan Geologi Kementerian ESDM, BNPB menyebut aktivitas vulkanik masih terus berlangsung dan dipantau ketat.

Alat seismik di Pululera mencatat berbagai aktivitas kegempaan, mulai dari tremor non-harmonik, gempa hembusan, gempa vulkanik dalam, hingga gempa tektonik jauh.

“Terakhir pada pukul 19.37 WITA, erupsi masih terdeteksi. Meski kolom abu tak lagi tampak, durasi gempa bertambah hingga 8 menit 22 detik dengan amplitudo maksimum 47,3 mm,” jelas Abdul.

BNPB mengimbau warga tetap tenang dan mematuhi instruksi dari pemerintah daerah. Warga juga disarankan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut, khususnya bagi yang tinggal di wilayah terdampak hujan abu.

[DIAS/ANT]

 

Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *