BANK Indonesia Kalimantan Timur menargetkan 200 ribu merchant tergabung dalam ekosistem pembayaran digital hingga akhir 2021. Penggunaan QRIS (QR Code Indonesian Standard) sebagai transaksi digital di Kaltim terjadi peningkatan setiap bulannya.
“Kita mendorong masyarakat untuk lebih banyak menggunakan QRIS,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur (KPwBI Kaltim) Tutuk SH Cahyono baru-baru ini.
Dia menambahkan pembayaran menggunakan QRIS semakin diterima dibanyak kegiatan masyarakat mulai dari pasar tradisional, tempat ibadah, universitas dan sekolah, tempat wisata, hingga tempat belanja lainnya.
“Kalimantan Timur paling tinggi (penggunaan QRIS) dibandingkan Provinsi Kalimantan lainnya dan Kota Samarinda paling tinggi di Kaltim yang memiliki jumlah merchant QRIS,” katanya.
Berdasarkan data DKSP BI, per 15 Januari 2021, Kalimantan Timur mengungguli 5 Provinsi lainnya untuk perkembangan QRIS di Kalimantan. Jika dirincikan, Kaltim memiliki 99.157 merchant disusul oleh Kalsel sebanyak 60.112 merchant, Kalbar dengan 58.790 merchant, Kalteng sebanyak 34.688 merchant dan Kaltara memiliki 11.057 merchant QRIS.
Khusus di Kaltim, terjadi peningkatan jumlah merchant QRIS sebesar 455,26 persen, yaitu dari 21.278 merchant pada Desember 2019 menjadi 96.870 merchant pada Desember 2020.
Kota Samarinda merupakan kota yang paling banyak memiliki jumlah merchant QRIS di Kaltim yaitu mencapai 38.739 merchant, diikuti oleh Kota Balikpapan sebanyak 31.242 merchant dan Kutai Kartanegara sebanyak 10.858 merchant.
Tambahan informasi. Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Saat ini, dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari Penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat
[BS]
Discussion about this post