pranala.co – Permasalahan stunting menjadi momok bagi Pemkot Bontang yang harus segera diselesaikan. Wakil Wali Kota (Wawali) Bontang, Najirah pun mematok target tinggi yakni pada awal tahun depan angkanya maksimal setara cakupan nasional. Ia pun memiliki startegi khusus di waktu yang menyisakan 10 bulan ini.
“Saat ini angka stunting di Bontang mencapai 22,8 persen. Kami harus kerja keras untuk menurunkannya,” sebut Wawali Najirah.
Ia berujar setidaknya di awal tahun angkanya mencapai 14 persen. Belakangan ini, Najirah sempat mengunjungi Pemkab Sumedang. Mengingat daerah tersebut berhasil menurunkan angka stunting secara drastis kurun setahun. Dari 32 menjadi 8 persen. Diklaimnya faktor pendataan menjadi hal penting.
“Ini sedang pengejaran proses pendataan by name by address. Data ini penting sekali,” terangnya.
Selain itu, ia bakal memakai format bapak asuh untuk penanganan stunting. Dengan melibatkan jajaran forkopimda dan perusahaan di Bontang. Bapak asuh nantinya menangani beberapa anak yang masuk kategori stunting. Bentuknya dengan pemberian makanan tambahan yang kaya nutrisi.
“Jadi in lebih enak. Misalnya Pupuk Kaltim akan menangani area buffer zonenya. Pun demikian PT Indominco Mandiri. Selain itu ada Dandim dan Kapolres Bontang juga terlibat,” ujar dia.
Proses koordinasi ini disepakati saat pejabat Bontang bersama Forkopimda dan perusahaan melakukan Forum CSR. Agenda ini digelar beberapa waktu lalu di Bandung. (*)
Discussion about this post