PRANALA.CO, Penajam – Sebanyak 14 desa/kelurahan serta dua Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di Penajam Paser Utara mendapatkan dana karbon senilai Rp3,3 miliar dari Bank Dunia. Dana ini merupakan kompensasi atas kontribusi mereka dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), dan disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Program ini adalah bagian dari Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF), yang bertujuan untuk mendorong pengurangan emisi karbon melalui pelibatan desa dan masyarakat lokal.
Menurut Erma Wulandari, perwakilan Dinas Kehutanan Kaltim sekaligus anggota Kelompok Kerja Safeguards FCPF-CF, setiap desa/kelurahan di Penajam Paser Utara menerima sekitar Rp240 juta, sementara dua KTPA masing-masing mendapat Rp70 juta.
Desa-desa penerima manfaat antara lain Babulu Darat, Labangka, Bumi Harapan, Sukaraja, Api-Api, Buluminung, Gersik, Riko, Sepan, Sepaku, Maridan, Mentawir, Pemaluan, dan Waru. Selain itu, KTPA Mula Jawa dan KTPA Labangka Biru Bersih juga mendapatkan kompensasi ini.
Dana tersebut dialokasikan untuk kegiatan yang mendukung keberlanjutan dan kebutuhan unik dari masing-masing wilayah, seperti pengembangan program konservasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sosialisasi mengenai pengelolaan dana ini dilakukan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim melalui pelatihan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional-Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR!).
Erma menambahkan, alokasi dana ini dihitung berdasarkan capaian penurunan emisi karbon, dan pihaknya akan terus memantau serta mengevaluasi efektivitas penggunaan dana di setiap desa.
Program FCPF-CF sendiri telah mencakup 441 desa/kelurahan di Kalimantan Timur dengan total dana sekitar Rp150 miliar pada 2024, yang didistribusikan berdasarkan kinerja penurunan emisi.
Selain desa, sebanyak 143 kelompok masyarakat serta tujuh kelompok masyarakat hukum adat di Kalimantan Timur turut menerima kompensasi ini, yang bertujuan mendorong peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dan menekan dampak perubahan iklim.
Kepedulian masyarakat dalam mengelola emisi karbon dan lingkungan diharapkan akan berlanjut, memperkuat kesadaran akan pentingnya kontribusi lokal dalam menghadapi krisis iklim global. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post