pranala.co – Pandemi Covid-19 telah memukul lumpuh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Kondisi ini juga menggoyahkan sektor ekonomi di Tanah Air. Aktivitas industri mulai berkurang, bahkan ada yang mandek.
Kota Bontang di Kalimantan Timur yang dikenal sebagai kota industri juga terkena imbasnya. Aktivitas industri ikut mandek. Lapangan kerja menjadi kian terbatas, sedangkan ribuan warga mengadu nasib untuk mendapatkan pekerjaan layak.
Ketersediaan lapangan kerja periode Januari hingga Juni di Bontang, tidak sepadan dengan jumlah pencari kerja. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bontang mencatat per Januari hingga Juni, jumlah pelamar kerja mencapai 3.865 orang.
Para pelamar kerja pada periode ini didominasi pria atau laki-laki, dengan jumlah 2.562. Sementara untuk jumlah lapangan kerja yang tersedia hanya 584 lowongan.
“Artinya satu posisi kerja akan diperebutkan 6 hingga 7 orang ,” ujar Ridwansyah, Kepala Seksi Informasi Pasar Kerja Disnaker Bontang, Rabu (18/8).
Kondisi Pendemi diduga menyebabkan lowongan kerja menjadi terbatas. Biasanya aktivitas industri yang selama ini banyak menyerap pekerja, kini mulai berkurang.
“Apalagi sekarang proyek berkurang banyak,” terangnya.
Dari total lowongan yang tersedia baru 411 terisi. Selebihnya atau sekitar 173 masih dalam proses perekrutan.
“Kan lowongan itu butuh proses, dari penerimaan berkas, seleksi 1 dan 2 kemudian wawancara kesehatan. Kadang itu tidak selesai dalam satu bulan,” ungkapnya.
Kebutuhan tenaga kerja yang banyak dibuka selama pandemi ini, didominasi di bidang kesehatan. “Beberapa rumah sakit yang buka kebutuhannya tidak terpenuhi sampai buka dua atau tiga kali,” ujar Ridwan. [ADS]
Discussion about this post