pranala.co – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Shamri Saputra mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Bantuan Keuangan (Bankeu) pada 2023 untuk Kota Samarinda dialokasikan sebesar Rp354 lebih.
“Beberapa pekerjaan di Kota Samarinda dialokasikan dari Bankeu Provinsi Kaltim baik itu untuk infrastruktur dasar, program penyuluhan pertanian, hingga program penyelenggaraan pengawasan internal,” kata Shamri diberitakan Antara di Samarinda, Kamis (5/1/2023).
Ia menjelaskan, dari total Bankeu tersebut, paling banyak dialokasikan untuk pekerjaan pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung ke sungai dengan pagu anggaran Rp194.337.500.000.
Pekerjaan tersebut termasuk pada kegiatan pembangunan sistem drainase dan kegiatan peningkatan saluran drainase perkotaan. Hal ini untuk mengoptimalkan penanggulangan banjir Samarinda.
Ia mengatakan, selain pekerjaan infrastruktur berupa drainase, pekerjaan lain yang juga mendapat alokasi dari Bankeu adalah kegiatan penyelenggaraan jalan kota dengan pagu anggaran sebesar Rp111.787.500.000.
Shamri menjelaskan, pekerjaan infrastruktur jalan tersebut di antaranya untuk pekerjaan pembangunan jalan Rp34,8 miliar, kemudian rehabilitasi jalan Rp37,4 miliar, pembangunan jembatan Rp2,5 miliar, rehabilitasi jembatan Rp17 miliar, dan pembangunan terowongan atau tunnel sebesar Rp20 miliar.
Sedangkan untuk pengelolaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kota Samarinda, sebesar Rp26 miliar di antaranya untuk perluasan dan peningkatan jaringan perpipaan.
Kemudian ada juga untuk beberapa pekerjaan yang dialokasikan untuk pembangunan memperkuat tebing atau pengaman bantaran pada wilayah sungai. Kemudian untuk perlengkapan jalan lintas kota serta kegiatan di sektor pertanian.
Shamri menambahkan, alokasi anggaran untuk pembangunan pengaman bantaran pada wilayah sungai sebesar Rp14,9 miliar. Kemudian untuk penyediaan perlengkapan jalan lintas kota sebesar Rp4 miliar dan untuk pengembangan sektor pertanian Rp200 juta. (*)
Discussion about this post