PEMAIN bertahan PSS Sleman, Derry Rachman Noor menyambut Lebaran Idulfitri 1441 Hijriah bersama keluarga besarnya di Bontang, Kalimantan Timur.
Di tengah suasana lebaran, pemain yang berposisi sebagai full back itu membeberkan jika makanan khas daerahnya buras menjadi menu andalan setiap menyambut hari suci bagi umat islam tersebut.
“Setiap Lebaran disini, makanan favorit saya adalah buras sama ketupat. Menu wajib setiap lebaran,” ujar Derry.
Diakui Derry, suasana lebaran 1441 hijriah ini dirasakan berbeda dari tahun-tahun. Hal itu tak bisa dilepaskan dari pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia termasuk, Bontang, Kalimantan Timur.
Ia pun menegaskan jika dirinya turut mengikuti anjuran pemerintah, dengan melaksanakan salat idul fitri di rumah saja bersama keluarga.
“Saya salat idul fitrinya dirumah aja karena, tetap ikutin saran pemerintah,” katanya.
Dibeberkan Derry, Lebaran hari pertama 1441 hijriah, ia habiskan untuk bersilaturahmi dengan keluarga dekatnya.
Selain itu, Derry juga mengatakan jika dirinya tetap menjalani latihan mandiri untuk menjaga kebugaran fisiknya. “Kegiatan hari lebaran pasti silaturahmi sama keluarga di rumah. Selain itu latihan mandiro juga tetap di laksanakan,” imbuhnya.
Ya, untuk sementara ini para pelaku sepak bola Indonesia sedang jauh dari kebiasaannya mengolah si kulit bundar. Wabah virus corona memaksa masyarakat dibatasi aktivitasnya.
Termasuk penghentian kompetisi Shopee Liga 1 2020 sejak pertengahan bulan Maret lalu. Para pelaku sepak bola sedang menggeluti kegiatan di bidang lain, termasuk untuk mengisi kesibukannya.
Satu diantara punggawa PSS Sleman, yakni wing bek kiri Derry Rachman Noor bercerita mengenai aktivitasnya di tengah suasana kompetisi berhenti akibat pandemi virus corona.
Diketahui skuat tim Elang Jawa telah diliburkan sejak 23 Maret 2020, atau ketika federasi memastikan kompetisi ditangguhkan sampai masa darurat berakhir. Derry Rachman memilih kembali pulang ke kampung halaman di Bontang Kuala, Kalimantan Timur.
Dengan blak-blakan ia menceritakan kegiatannya selama di rumah. Tentunya kegiatan yang bersifat positif termasuk menyalurkan hobi yang memang ia gemari.
Memancing, itu menjadi hobi saya sejak kecil. Kebetulan rumahnya di Bontang Kuala, belakang rumah sudah ada empang yang banyak ikannya.
Kampung tempatnya tinggal seperti kawasan pesisir pantai, sehingga banyak sekali ikan. Kebanyakan ikan laut, karena kampung pesisir seperti ikan Baronang, Kakap, atau Tengiri. Setiap kali pergi memancing dapat banyak, bisa satu ember.
“Kadangkala kami cari ikan dengan nyuluh yakni dibantu lampu senter sehabis tarawih, naik perahu ke tengah laut, pulang jam 2 dini hari. Untuk dijadikan lauk saat berbuka puasa. Ada juga kepiting, cumi-cumi banyak sekali aneka seafood pokoknya,” urai Derry kepada tribun. (*)
Discussion about this post