pranala.co – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor menilai dana corporate social responsibility PT Kaltim Prima Coal (KPC) terbilang kecil. Tidak sebanding dengan jumlah produksi batu baranya yang besar.
Jika merujuk dari jumlah produksi, seharusnya dana tanggung jawab sosial KPC untuk Kaltim bisa mencapai USD 20 juta atau Rp 292 miliar per tahun. Angka tersebut didapat dari melihat pajak tahunan yang dibayarkan KPC.
“Selama ini, KPC itu hanya mengeluarkan dana CSR sebesar USD 5 juta atau Rp 73 miliar. Itupun dilaksanakan sendiri, tidak jelas juga laporannya. Ini terus terang saja ya,” tegas Isran.
“Kalau KPC bayar pajak Rp 7 triliun per tahun, hitung-hitungannya, (CSR-nya) bisa USD 20 juta,” sambung mantan Bupati Kutai Timur ini.
Berdasarkan laporan tahunan yang dikutip dari laman resmi KPC, rata-rata jumlah produksi batu bara KPC adalah 70 juta ton per tahun. Berdasarkan data Kementerian ESDM pada 25 Mei 2022, harga acuan batu bara senilai Rp 4 juta per ton. Itu berarti, KPC mampu menghasilkan laba Rp 28 triliun per tahun.
Sementara Manager Eksternal Relations PT KPC, Yordhen Ampunge mengakui CSR PT KPC di wilayah ring 1 perusahaan mencapai 5 Juta US Dollar per tahun. Besaran dana CSR KPC itu untuk program-program CSR PT KPC.
“Untuk implementasinya berdasarkan ring prioritas. Ring satu daerah-daerah yang bersentuhan langsung dengan operasional PT KPC,” ujar dia dalam tiap kesempatan.
Yordhen Ampung menambahkan, penyaluran dana CSR PT KPC sejak 2003 merupakan komitmen perusahaan. “Komitmen kewenangan sekalipun di bawah Kementerian, kami tetap prioritaskan daerah terdekat,” ujar Yordhen Ampung. [DWI]
Discussion about this post