BONTANG – Upaya Pemerintah Kota Bontang dalam menanggulangi banjir di Kelurahan Tanjung Laut terus berlanjut meskipun sempat mengalami kendala pada tahap pembebasan lahan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Bontang memastikan proyek pembangunan polder tetap berjalan sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir di wilayah tersebut.
Kepala Dinas PU-PR Bontang, Much Cholis Edi Prabowo, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian ulang terhadap Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) guna menyempurnakan rencana proyek. Salah satu langkah yang diambil adalah mengeluarkan dua bidang tanah dari rencana pembebasan karena kendala administratif.
“Kami akan mengeluarkan dua lahan yang tidak bisa dibebaskan karena ahli warisnya saat ini berdomisili di luar negeri. Proses negosiasi menjadi sulit dan jika dipaksakan, akan membebani anggaran,” ujar Cholis, Ahad (16/2/2025).
Setelah kajian DPPT rampung, tahapan pembebasan lahan akan dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini dengan total alokasi dana mencapai Rp 41 miliar. Langkah ini menjadi kunci utama dalam kelancaran pembangunan infrastruktur polder di Tanjung Laut.
Cholis menargetkan pembangunan fisik polder dapat dimulai pada tahun depan setelah seluruh proses pembebasan lahan selesai. Infrastruktur ini dirancang dengan luas mencapai 15.067 meter persegi, termasuk area genangan seluas 10.018 meter per segi.
“Polder ini akan menjadi solusi utama dalam mengendalikan aliran air dari parit di Tanjung Laut agar tidak meluber ke permukiman, terutama saat air laut pasang,” tambahnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post