PRANALA.CO, Bontang – Kelurahan Gunung Telihan, Kota Bontang, Kaltim menggelar kegiatan Rembuk Stunting, Senin (13/1/2024) sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.
Kegiatan ini bertujuan menyelaraskan rencana intervensi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga non-pemerintah, dan masyarakat guna menekan angka stunting di wilayah tersebut.
Lurah Gunung Telihan, Mochamad Cholid Hanafi menegaskan pentingnya sinkronisasi hasil Analisis Situasi dan rancangan Program Penanganan Stunting di tingkat kota dengan rencana partisipatif masyarakat yang telah dirumuskan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan.
“Rembuk ini menjadi momen penting untuk memastikan bahwa program penurunan stunting di Gunung Telihan dapat berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sinkronisasi ini sangat diperlukan agar program yang dirancang dapat tepat sasaran,” ujar Cholid.
Kegiatan Rembuk Stunting ini membahas beberapa poin utama, di antaranya: Program dan kegiatan penurunan stunting yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan; dan Komitmen lintas sektor untuk memastikan program penurunan stunting menjadi prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun berikutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Lurah Cholid mengungkapkan pencapaian luar biasa Gunung Telihan dalam upaya menurunkan angka stunting. Pada 2024, angka kasus stunting di wilayah tersebut turun signifikan dari 228 kasus menjadi 113 kasus, dengan prevalensi mencapai 11,2%. Capaian ini telah melampaui target nasional yang menetapkan angka prevalensi stunting di bawah 14%.
“Pencapaian ini tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak, mulai dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Bontang Barat, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melalui PLKB Bontang Barat, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), TPK, ketua RT, TP PKK, kader posyandu, hingga perusahaan seperti PT KPI serta lembaga mitra lainnya di Gunung Telihan,” jelasnya.
Lurah Cholid menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci utama dalam penurunan angka stunting. Program intervensi spesifik dan sensitif yang diterapkan menyentuh berbagai aspek penanganan stunting, mulai dari edukasi gizi, pelayanan kesehatan, hingga pemberdayaan masyarakat.
“Kolaborasi tersebut diwujudkan melalui berbagai program yang menyasar keluarga dengan risiko tinggi stunting. Tidak hanya program kesehatan, tetapi juga upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan,” tambah Cholid.
Rembuk Stunting ini juga menjadi forum penting untuk mengevaluasi pelaksanaan program yang telah berjalan serta menyusun strategi penanganan stunting di tahun berikutnya. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa program yang telah dilaksanakan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci sukses menurunkan angka stunting. Namun, upaya ini harus terus berkelanjutan agar hasil yang dicapai dapat lebih optimal,” lanjut Cholid.
Melalui kegiatan ini, Kelurahan Gunung Telihan berharap dapat terus memperkuat komitmen semua pihak dalam menangani stunting, memastikan implementasi program berjalan efektif, dan menjaga keberlanjutan dalam menekan angka stunting di masa depan.
“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik, Gunung Telihan akan menjadi contoh sukses dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Bontang,” tutup Lurah Cholid. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post