pranala.co, BONTANG – Rencana penggunaan Pelabuhan Lok Tuan, Bontang sebagai lokasi muat batu bara kini mulai mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Setidaknya, ada dua kelompok masyarakat yang berada di sekitar pelabuhan menyatakan dukungan terhadap rencana tersebut. Kedua kelompok dimaksud, Ikatan Pemuda Selambai Berkarya (IPSB) dan Ikatan Pemuda Lok Tuan Rawa (Iploktar).
Ketua IPSB Adi berkata, dukungan diberikan guna mengangkat perekonomian warga sekitar. Dengan adanya rencana tersebut, potensi lapangan kerja baru di pelabuhan bisa bertambah.
Perusahaan terkait pun sudah memberikan komitmen untuk memberdayakan warga sekitar jika ada kebutuhan tenaga kerja atas muatan batu bara tersebut.
“Kalau ada perusahaan baru kan ekonomi masyarakat sekitar bisa lebih meningkat. Toh perusahaan itu sudah berjanji akan menggunakan jasa masyarakat sekitar,” ujar Adi saat disambangi di sekretariatnya, Senin (8/3) siang.
Jika pun nantinya rencana itu sudah terealisasi, dia meminta agar perusahaan terkait memerhatikan betul kondisi lalu lintas di jalur yang dilewati kendaraan pengangkut batu bara. Sesuai jadwal operasi yang ditentukan. Yakni, pukul 21.00- 06.00 Wita, perusahaan ditekankan untuk tidak melanggar jadwal.
“Kekhawatiran kami sebenaranya cuman di lalu lintas, karena itu menyangkut nyawa orang. Jangan sampai dilanggar perusahaan,” tambahnya.
Serupa. Ketua Iploktar Ikram juga menyatakan dukungan terhadap rencana tersebut. Menurutnya, selain kebutuhan tenaga kerja, kehadiran perusahaan batu bara di pelabuhan dapat membawa dampak positif lainnya bagi warga sekitar.
Seperti, bantuan CSR dari perusahaan dalam bentuk pembangunan, sembako setiap bulan serta bantuan operasional bagi para nelayan di selambai.
“Kemarin pihak perusahaan sudah datang menemui warga. Salah satu janjinya yakni memberikan bantuan beras sebanyak 3 ton setiap bulan. Tentu hal itu sangat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu di sini,”
Dia pun meminta kepada publik agar tidak terlalu cepat memberikan stigma negatif tentang rencana tersebut. Menurutnya, perusahaan tersebut harusnya diberi kesempatan baru bisa dinilai seberapa besar asas manfaaat yang diberikan kepada masyarakat.
“Jangan terlalu cepat menilai, biarkan saja berjalan dulu. Kalaupun nantinya lebih banyak dampak negatifnya, kami sendiri yang akan menghentikan kegiatan itu,” ujarnya
Sementara itu Ketua RT 01 Kelurahan Lok Tuan, Bontang Arifin menyatakan, sebelumnya warga di RT-nya lebih banyak yang menolak rencana tersebut. Hal itu lantaran, masyarakat kurang tahu mekanisme kerja kegiatan muat batu bara tersebut. Serta terlalu percaya pada stigma negatif yang dimunculkan di media sosial.
Kekhawatiran akan polusi debu yang sebelumnya menjadi alasan warga akhirnya hilang setelah pihak perusahaan datang mensosialisasikan mekanisme muat batu bara tersebut.
“Nanti kan ditutup terpal dan muatannya disiram. Jadi debu yang selama ini dikhawatirkan kemungkinannya kecil,” ujarnya
Diapun meminta kepada perusahaan terkait agar lebih gencar mensosialisakan mekanisme tersebut ke warga Lok Tuan. Khususnya yang bermukim di kampung Selambai.
“Kalau bisa perusahaan lebih gencar sosialisasi, agar masyarakat tidak salah paham. Toh kegiatan ini saya pikir banyak mendatangkan hal bermanfaat, jadi harusnya didukung,” pungkasnya
Salah seorang warga Kampung Selambai Nurdin, yang ditemui ini pun juga mengungkapkan hal sama. Menurutnya kedatangan perusahaan baru di Lok Tuan akan membantu perekonomian ditengah pandemi seperti sekarang ini.
Sedikit dia menceritakan, selama pandemi Covid-19 di Bontang pendapatannya sebagai nelayan tangkap sangat menurun. Kedatangan perusahaan batu bara tersebut, dianggapnya sebagai angin segar yang bisa membantu perekonomianya kembali pulih.
“Susah sekali cari duit selama pandemi. Kehadiran perusahaan ini bisa membuat ekonomi kami kembali pulih setelah terpuruk selama 1 tahun terakhir,” harapnya. [ADS]
Discussion about this post