SAMARINDA – Di tengah indikasi perlambatan ekonomi yang melanda Indonesia, daya beli masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) diprediksi tetap kuat.
Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Kaltim yang mencapai 5,85% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,05% yoy dan pertumbuhan regional Kalimantan sebesar 5,22% yoy.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menjelaskan bahwa meski pertumbuhan ekonomi Kaltim mengalami tren melambat dibandingkan kuartal I/2024, kondisi ini juga dialami oleh pertumbuhan ekonomi di level nasional dan regional Kalimantan.
“Berada dalam tren melambat (dibandingkan kuartal I/2024), ini juga dialami oleh pertumbuhan di level nasional dan regional Kalimantan,” ujar Budi dalam keterangan tertulisnya.
Pada kuartal I/2024, ekonomi Kaltim sempat mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan, mencapai 7,26% yoy. Sektor konsumsi rumah tangga menjadi salah satu pendorong utama dengan pertumbuhan sebesar 5,16% yoy, sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,13% yoy.
Meskipun demikian, angka ini sedikit lebih rendah dari pertumbuhan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,27% yoy. Stabilitas sistem keuangan juga menjadi faktor penting dalam menjaga ritme pertumbuhan ekonomi Kaltim.
Pada kuartal II/2024, total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,52% yoy, meningkat signifikan dari kuartal sebelumnya yang hanya 6,09% yoy. DPK dari perseorangan atau tabungan masyarakat juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 8,67% yoy pada kuartal II/2024.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Kaltim juga mencerminkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Pada kuartal II/2024, IKK tercatat mencapai 150,5, naik dari 147,2 pada kuartal I/2024. Selain itu, kredit konsumsi atau kredit rumah tangga juga meningkat menjadi 13,46% yoy dari kuartal sebelumnya yang hanya 12,49% yoy.
Optimisme ini sejalan dengan ekspektasi positif terhadap kondisi ekonomi Kaltim di paruh kedua tahun 2024. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia Kaltim, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada kuartal II/2024 tercatat sebesar 149,5, lebih tinggi dibandingkan dengan IEK pada kuartal IV/2023 yang hanya sebesar 144,78.
Budi Widihartanto menambahkan bahwa peningkatan ekspektasi ini juga dipengaruhi oleh potensi peningkatan aktivitas ekonomi akibat kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim.
“Kondisi tersebut sejalan dengan adanya potensi peningkatan aktivitas ekonomi akibat kepindahan IKN,” pungkas Budi. (*)
Discussion about this post