BALIKPAPAN – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, ketika pemindahan ibu kota negara (IKN) sudah terealisasi, warga lokal di Kalimantan Timur harus punya mental terbuka atau open minded.
“Memang harus terjadi akulturasi, (Warga) di daerah sini dan para pendatang. Disiapkan mental di Kalimantan Timur, bagaimana mereka punya pikiran open minded. Sehingga bisa menerima (masyarakat pendatang). Saya yakin itu bisa,” jelas Suharso saat mengunjungi sekaligus menginap di bakal lokasi ibu kota baru dikutip dari YouTube Bappenas RI, Senin (26/4).
Suharso optimistis masyarakat lokal di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara yang menjadi lokasi IKN di Kaltim, mereka memiliki kultur yang tinggi, sehingga tidak akan merasa terasingkan.
“Perasaan itu harus dengan mental anda datang dan sama-sama membangun. Dengan demikian akan terjadi resiprokal antara masyarakat setempat dengan masyarakat yang datang, sehingga terjadi sebuah akulturasi kultural yang baik,” lanjut Suharso.
Dalam mendorong cara kerja baru di seluruh Kalimantan Timur, kata Suharso dasar yang paling penting untuk ditekankan kepada masyarakat adalah pendidikan dan pelatihan.
Selain harus open minded, masyarakat lokal di Kalimantan Timur, kata Suharso juga harus memiliki mental pemenang. Yang akan berbahagia menerima pendatang.
“Bukan mental yang kalah, pecundang. Tapi mental pemenang itu penting dan mental pemenang dibentuk oleh para pemimpin di sini (Gubernur, Bupati, dan lain-lain), jadilah masyarakat dengan mental pemenang,” ujarnya.
Heterogenitas yang tinggi, kata Suharso akan mendorong masyarakat di Kalimantan Timur memiliki mental pemenang. Yakni yang bisa menerima, terbuka dan menganggap jadi bagian dari semua yang ada di IKN baru nantinya.
“Saya harapkan bahwa masyarakat Kalimantan Timur harus membuktikan bahwa ibu kota negara itu memang pas, tepat diletakkan di Kalimantan Timur.”
“Masyarakat Kalimantan Timur bisa mewakili Indonesia sentris, bukan hanya mengatakan ini milik Kalimantan Timur, tapi kultur disini mempresentasikan ke-Bhineka Tunggal Ika kita dan kekuatan itu harus ditunjukkan,” jelas Suharso. **
Discussion about this post