Balikpapan, PRANALA.CO – Perang melawan narkoba terus digencarkan Polda Kalimantan Timur (Kaltim). Kali ini, hasilnya mencengangkan. Sebanyak 35,9 kilogram sabu dan 500 gram ganja berhasil diamankan, bersama sejumlah tersangka dan barang bukti lainnya.
“Hasil ini adalah kerja keras semua subdirektorat. Ini bukan perkara satu malam. Ini pengejaran panjang dan penuh risiko,” ujar Kapolda Kaltim Irjen Pol. Endar Priantoro didampingi Dirresnarkoba Kombes Pol. Arif Bastari dan Kabidhumas Kombes Pol. Yuliyanto saat konferensi pers, Jumat (25/4/2025).
Pengungkapan terbesar dilakukan Subdit I pada Rabu, 23 April 2025. Tiga orang tersangka ditangkap. Dari tangan mereka, polisi menyita total 33 kilogram sabu yang disembunyikan dalam koper dan tas ransel. Rinciannya: 4 kilogram sabu dalam tas hitam, 15 kilogram dalam koper hijau, dan 14 kilogram dalam koper hitam.
Barang bukti lainnya juga turut disita: satu unit sepeda motor Yamaha Vixion, sebuah mobil Daihatsu Avanza, dan sebuah ponsel—diduga digunakan untuk mengatur transaksi.
Beberapa hari sebelumnya, Rabu 16 April 2025, Subdit II juga berhasil mengungkap peredaran sabu dari satu orang tersangka. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 2.046 gram sabu brutto berhasil diamankan, dikemas rapi dalam 12 bungkus plastik bening. Barang bukti lainnya meliputi koper hitam, tiga lembar celana jeans, dan satu unit ponsel Infinix Hot 50.
“Sinyal yang kami tangkap menunjukkan peredaran ini dikendalikan lintas daerah. Kami terus mendalami jaringan yang lebih besar,” ungkap Arif Bastari.
Kapolda Kaltim Irjen Endar Priantoro menegaskan, pihaknya tidak akan memberi ruang bagi pengedar narkoba di Kaltim. “Jangan pernah beri ruang untuk narkoba merusak generasi muda kita. Ini kerja bersama,” ujarnya tegas.
Dalam kesempatan itu, Polda Kaltim juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang ikut aktif memberikan informasi. Keberhasilan ini, kata Kapolda, bukan hanya kemenangan aparat, tapi kemenangan warga Kaltim yang ingin lingkungannya bersih dari narkoba.
Kini para tersangka menjalani proses hukum, sementara polisi terus mengembangkan kasus untuk membongkar jaringan besar di baliknya. Perang ini belum selesai. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post