pranala.co – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan anjloknya realisasi investasi pengerjaan Refinery Development Master Project (RDMP) Refinery Unit V Balikpapan sepanjang 2022.
Saat itu, realisasi investasi kilang Balikpapan yang dikerjakan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) hanya mencapai US$137 juta atau setara dengan Rp2,07 triliun (asumsi kurs Rp15.143 per US$).
Torehan itu hanya mengambil porsi 11,9 persen dari target awal investasi yang dipatok US$1,15 miliar atau setara dengan Rp17,41 triliun sepanjang tahun lalu.
Corporate Secretary PT KPI, Hermansyah Y. Nasroen, menerangkan rendahnya realisasi investasi saat itu disebabkan karena adanya kendala pada pencairan penyertaan modal serta kajian perpajakan.
“Deviasi investasi di RDMP Balikpapan terjadi antara lain karena ada beberapa kendala terkait realisasi penyertaan modal serta kajian perpajakan,” kata Hermansyah.
Selain itu, Hermansyah menambahkan, susutnya realisasi investasi pengembangan kilang Balikpapan itu juga dipengaruhi pandemi selama dua tahun belakangan.
Kendati demikian, dia memastikan, aktivitas investasi hingga operasi akan kembali meningkat seiring dengan pelandaian pandemi sejak kuartal ketiga 2022.
“Pelaksanaan proyek kembali meningkat aktivitasnya sehingga secara keseluruhan realisasi progress fisik 2022 mencapai 58,34 persen dibandingkan target 57,85 persen,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Kementerian ESDM, kendala investasi pengembangan Kilang Balikpapan itu disebabkan karena adanya kendala finansial kontraktor yang belakangan berdampak pada overdue payment pada vendor, supplier, manufacturer dan subcontractor construction sehingga kemajuan proyek terhambat.
Selain itu, penyertaan modal PT KPI untuk PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) tidak dapat direalisasikan dengan mempertimbangkan persetujuan financial model RDMP Balikpapan (Februari 2022) dan realisasi penyertaan sampai dengan 2021 dan kajian perpajakan (Maret 2022) atas pembayaran Asset Under construction dimasukkan pada RKAP 2023 sehingga secara kumulatif mencapai target equity PT KPI di PT KPB.
“KPI akan terus mengoptimalkan investasi di RDMP Balikpapan di tahun 2023 melalui program-program percepatan progress fisik,” kata Hermansyah.
Dikabarkan sebelumnya, Kementerian ESDM menyoroti rendahnya realisasi investasi di sisi hilir industri minyak dan gas (migas) sepanjang 2022.
Berdasarkan Laporan Kinerja 2022 Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), realisasi investasi untuk sisi hilir industri migas hanya sebesar US$1,58 miliar atau 41,61 persen dari prognosa tahun lalu di level US$3,79 miliar.
Ditjen Migas mengidentifikasi rendahnya realisasi di sisi hilir itu disebabkan adanya pembatalan sejumlah proyek strategis, seperti pembangunan fasilitas onshore storage Tank LNG Jawa Timur, Terminal Regasifikasi LNG Cilacap, dan proyek penyaluran LNG ke kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Selain itu, Ditjen Migas turut menyoroti adanya penurunan realisasi investasi yang cukup signifikan pada Proyek RDMP RU V Balikpapan yang disebabkan karena pergeseran terkait peraturan perpajakan. Situasi itu, membuat realisasi investasi untuk proyek peremajaan kilang tersebut hanya sebesar US$137 juta atau lebih rendah dari target awal US$1,15 miliar. (*)
Discussion about this post