SAMARINDA – Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat kenaikan perputaran uang arus keluar (outflow) sebesar 21,27 persen selama Ramadan 2021.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Tutuk SH Cahyono menyatakan jumlah realisasi outflow mencapai Rp3,48 triliun atau 84,63 persen.
“Ini setidaknya menunjukkan adanya perbaikan ekonomi di masyarakat, yang mengakibatkan permintaan terhadap uang tunai meningkat cukup tinggi,” ujarnya, Senin (17/5) mengutip Bisnis.com.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh BI sesuai permintaan perbankan selama Ramadan, Tutuk berujar terjadi pertumbuhan sebesar Rp611,47 miliar atau meningkat 21,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2020, jumlah realisasi outflow hanya mencapai Rp2,87 triliun atau 62,73 persen, sekaligus menjadi yang paling rendah sejak 2016.
Tutuk melanjutkan, perputaran uang yang keluar pada tahun 2020 juga anjlok sebesar 35,9 persen atau turun sebesar Rp 1,61 triliun dibandingkan 2019. Dimana, pada 2019 juga mengalami penurunan sebesar 2,32 persen dengan jumlah realisasi outflow mencapai Rp4,48 triliun.
Adapun, sejak 2016 sampai dengan tahun 2018 terus terjadi peningkatan realisasi outflow di Benua Etam selama Ramadan, dengan pertumbuhan paling tinggi terjadi pada 2018 yaitu sebesar 18,46 persen.
“Pada 2018 realisasi outflow Provinsi Kalimantan Timur tumbuh Rp715,46 miliar secara tahunan,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post