SAMARINDA – Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Timur alias Kaltim menunjukkan tren peningkatan selama periode 16-31 Juli 2024.
Kenaikan harga ini disebabkan peningkatan harga jual Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel yang berasal dari perusahaan-perusahaan sumber data.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menjelaskan kenaikan harga TBS periode ini didorong harga tertimbang CPO yang mencapai Rp12.455,89 per kilogram.
Serta harga kernel (inti sawit) dengan rerata tertimbang sebesar Rp7.208,04 per kilogram. Indeks K untuk periode ini tercatat sebesar 88,05 persen.
Rizal merincikan bahwa harga TBS kelapa sawit berdasarkan umur pohon untuk periode 16-31 Juli 2024 adalah sebagai berikut:
– Umur 3 tahun: Rp2.392,73 per kilogram
– Umur 4 tahun: Rp2.554,70 per kilogram
– Umur 5 tahun: Rp2.567,51 per kilogram
– Umur 6 tahun: Rp2.594,52 per kilogram
– Umur 7 tahun: Rp2.609,75 per kilogram
– Umur 8 tahun: Rp2.629,67 per kilogram
– Umur 9 tahun: Rp2.682,94 per kilogram
– Umur 10 tahun: Rp2.714,63 per kilogram
Harga TBS yang disebutkan di atas merupakan standar bagi petani kelapa sawit yang telah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PMS) di Kaltim, khususnya kebun plasma.
Rizal berharap bahwa melalui kerjasama ini, harga TBS yang diterima petani sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan tidak lagi dipermainkan tengkulak.
“Kerja sama antara kelompok tani dengan pihak pabrik minyak sawit diharapkan dapat memastikan harga TBS yang adil dan mendukung kesejahteraan petani kelapa sawit di Kaltim,” ungkap Rizal.
Kenaikan harga TBS ini tentunya menjadi kabar baik bagi petani sawit di Kaltim, terutama mereka yang tergabung dalam kemitraan dengan perusahaan PMS.
Harapannya, stabilitas harga ini dapat terus terjaga dan meningkatkan kesejahteraan petani di provinsi ini. (*)
*) Ikuti berita terbaru PRANALA.co di Google News ketuk link ini dan jangan lupa difollow
Discussion about this post