pranala.co – DPRD Bontang mengunjungi DPRD Samarinda, Jumat (29/7/2022) lalu. Kunjungan ini membahas rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementar (PPAS).
Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam berujar, hasil kunjungan ini ada banyak poin-poin diberikan sebagai acuan.
“Bahwa pendapatan itu harus dikunci, pembelanjaannya ini yang harus benar-benar kami melihat,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam.
Ditambahkan Rustam, bahwa semangat Bontang adalah bagaimana menghadapi pasca-migas termasuk pengendalian banjir.
Menghadapi pasca-migas adalah penting. Mengingat Badak LNG salah satu perusahaan raksasa di Bontang akan berakhir operasinya pada 2025.
Sementara, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain memberikan masukan terkait proses KUA yang terlambat untuk menyurat.
Kepad wartawan Sani Bin Husain sampaikan tiga poin. Pertama ia mengungkapkan kebahagiaannya dikunjungi DPRD Bontang.
Kedua, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini merasa bahwa banyak belajar dari DPRD Bontang. “Saya melihat ini visioner orangnya,” ujarnya memuji Rustam.
Terakhir ia menuturkan Bontang adalah kota masa depan. “Nah kalau anggota dewannya seperti ini saya akui, saya berharap Bontang bakal menjadi kota yang maju di masa mendatang.
Sebab, dalam menyusun APBD bukan hanya persoalan tahun berjalan, tetapi persoalan 10 samai 50 tahun ke depan.
Sehingga Sani Bin Husain tertarik karena DPRD Bontang sudah menyusun PPAS dengan melihat jauh ke depan memasuki era pasca-tambang.
“Jadi saya bukan hanya dikunjungi tapi juga mendapat masukan berharga” tambahnya. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post