Balikpapan, PRANALA.CO – Operasi Ketupat Mahakam 2025 resmi berakhir pada 8 April lalu dengan catatan pengamanan arus mudik dan balik yang berlangsung kondusif. Namun, di balik keberhasilan menjaga kelancaran perayaan Idulfitri, catatan duka menyertai: jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya.
Data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim menunjukkan, selama 13 hari pelaksanaan operasi, tercatat 19 kasus kecelakaan. Dari jumlah tersebut, 7 orang kehilangan nyawa—lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2024 yang mencatat 3 korban jiwa. Sementara korban luka berat tercatat 15 orang dan luka ringan sebanyak 5 orang.
“Dari sisi pelaksanaan, operasi berjalan lancar dan kondusif. Tapi kita juga tidak bisa menutup mata terhadap peningkatan angka fatalitas korban,” ungkap AKBP Feby Febriyana, Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Kaltim, Kamis (10/4/2025).
Feby menggarisbawahi bahwa mayoritas kecelakaan melibatkan pengendara roda dua dan disebabkan oleh faktor kelalaian manusia. Ketidakpatuhan seperti tidak memakai helm, memacu kendaraan di luar batas wajar, dan berkendara tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM) masih menjadi penyebab utama.
“Kita bisa siapkan personel, pos pengamanan, dan rekayasa lalu lintas, tapi jika perilaku pengendara masih abai, risiko kecelakaan tetap tinggi,” tegasnya.
Meskipun begitu Polda Kaltim mengapresiasi kerja keras seluruh personel yang terlibat serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban selama masa libur Lebaran. Ia berharap budaya tertib berlalu lintas yang sempat tumbuh selama operasi dapat terus dipelihara di hari-hari biasa.
“Jangan menunggu operasi khusus untuk tertib di jalan. Keselamatan adalah tanggung jawab semua,” pungkas Feby. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post