Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) diminta tenang dan tetap mengonsumsi daging seperti biasa di tengah munculnya penyakit mulut dan kaki yang menyerang hewan ternak.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim, Munawwar.
Dia berujar di Kaltim hingga saat ini belum ditemukan PMK, seperti yang ada di Jawa Timur.
Masyarakat, kata dia, diminta tidak perlu mengurangi konsumsi daging. Sebab, yang terpenting adalah memasaknya dengan benar.
“Tidak perlu mengurangi konsumsinya selama dilakukan proses pengolahan yang benar, seperti memasak di air mendidih minimal selama 30 menit maka daging aman dikonsumsi,” katanya, Minggu (15/5/2022).
Kepada pedagang, dia berpesan jangan menjual dan membeli ternak yang sakit.
“Lebih baik segera lapor jika ada hewan ternak yang sakit,” katanya.
BACA JUGA: Kilang Balikpapan Terbakar, Ledakan Terdengar 2 Kilometer, Lima Orang jadi Korban
Munawwar menambahkan, kerugian yang dialami apabila terjadi PMK di Kaltim maka secara korelasi mencapai Rp 9 Triliun. Sedangkan hingga saat ini vaksin untuk PMK pada hewan masih dalam penelitian.
Terkait itu, pihaknya mengantisipasi dengan pengetatan lalu lintas sapi yang masuk.
Pengetatan jalur lalu lintas ini dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota. Sehingga, meminimalisir penularan PMK yang mengakibatkan kerugian secara ekonomi.
“Kan sudah ditemukan PMK di Kalteng dan Kalsel, jadi antisipasi kita membatasi jalur lalu lintas ternak,” ungkapnya. (*)
Discussion about this post