KABAR duka datang dari, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia di RS Dirgahayu Samarinda pada hari ini Ahad (3/5). Saat ini jenazah dalam proses pemulasaran dengan prosedur tetap penanganan covid-19.
PDP meninggal tersebut merupakan laki-laki berusia 36 tahun. Masuk ke rumah sakit pada Sabtu (2/5) kemarin dengan penyakit stroke. Pasien dicurigai terpapar covid-19 setelah hasil rapid test menunjukkan reaktif.
“Sebelum meninggal sempat dilakukan swab oleh Dinkes, pasien selama dirawat diisolasi di RS Dirgahayu,” jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, Ismed Kusasih kepada awak media
Ditanya lebih lanjut apakah pasien tersebut memiliki gejala, riwayat perjalanan, maupun kontak erat dengan pasien positif corona lainnya, Ismed belum dapat merincikan. Saat ini almarhum dalam proses pemulasaran untuk segera dikebumikan di pemakaman khusus covid-19 Samarinda.
“Sementara proses pemulasaran jenazah,Insya Allah akan dimakamkan di Raudathul Janah, pemakaman milik pemkot di Tanah Merah,” pungkas Ismed.
Almarhum menjadi jenazah kedua yang dimakamkan di Taman Pemakaman Raudhatul Jannah di Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara. Sebelumnya, pasien PDP berusia 13 tahun dimakamkan dengan protokol covid-19 karena hasil rapid testnya reaktif pada Selasa 28 April 2020 kemarin.
Tambah 8 Orang, Positif COVID-19 Kaltim Jadi 162 Kasus
PASIEN positif virus corona atau COVID-19 di Kaltim kembali bertambah. Padahal sebelumnya terjadi lonjakan tajam. Berlalu sehari, orang terkonfirmasi pandemik ini menjadi 162 kasus.
Ini disampaikan juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak pada Ahad (3/5) dalam keterangan persnya via aplikasi Zoom.
Lebih lanjut, Pelaksana tugas kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim ini menerangkan, kasus bertambah dari dua daerah. Paser sebanyak 7 orang dan Berau ada satu pasien terkonfirmasi virus corona.
Dari penelusuran gugus tugas, dua kasus di Paser berasal dari transmisi lokal lini satu atau lingkaran keluarga. Dengan demikian ada 7 daerah yang sudah masuk transmisi lokal di Kaltim.
“Sementara kasus dari Berau berasal dari klaster Gowa,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post