PRANALA.CO, Samarinda – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Samarinda mencatat sebanyak 260 kejadian kebakaran terjadi sepanjang 2024.
Mayoritas penyebab kebakaran di Samarinda adalah korsleting listrik, diikuti kelalaian penggunaan kompor gas, aktivitas di pom mini, dan pembakaran sampah yang tidak diawasi.
Kepala Bidang Pemadam dan Penyelamatan Disdamkarmat Samarinda, Teguh Setya Wardana menyebutkan bahwa faktor-faktor tersebut mencakup sekira 75 persen dari total kejadian kebakaran.
Jika dirinci kebakaran yang terjadi di Samarinda selama Januari sebanyak 25 kasus kebakaran permukiman, di Februari sebanyak 34 kasus kebakaran lahan, sedangkan Maret sebanyak 35 kasus kebakaran ruko, kios, dan gedung.
Sementara pada Mei 2024 sebanyak 15 kasus kebakaran rumah makan, selama Juli 2024 sebanyak 15 kasus kebakaran tempat usaha seperti pom mini.
“Kasus kebakaran lainnya sebanyak 20 kasus kebakaran kendaraan, 15 kasus kebakaran gedung, 32 kasus akibat korsleting listrik, 11 kasus kebakaran sampah, dan 3 kasus kebakaran perkantoran di Desember,” jelas dia.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Langkah pencegahan yang tepat dapat memastikan perayaan berjalan aman dan nyaman.
“Kami gencar mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran melalui sosialisasi di tingkat kecamatan, kelurahan, dan RT,” ujar Teguh Setya Wardana saat dialog bertema Waspada Kebakaran Jelang Natal dan Tahun Baru, Rabu (25/12/2024).
Menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), Disdamkarmat Samarinda memastikan kesiapan 11 posko siaga yang beroperasi 24 jam penuh. Tim siaga ini disiapkan untuk merespons cepat segala kejadian darurat yang membutuhkan penanganan.
“Kami mengimbau masyarakat agar memastikan semua instalasi listrik dimatikan dan kompor gas dalam kondisi aman sebelum meninggalkan rumah. Perhatikan semua potensi penyebab kebakaran agar perayaan berlangsung aman dan tenang,” kata Teguh.
Teguh mengingatkan bahwa kebakaran adalah musibah yang dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan lingkungan dan tempat tinggal masing-masing.
“Keselamatan bersama adalah tanggung jawab kita semua,” tutupnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post