pranala.co – Rumah Jabatan alias Rujab Wawali Bontang (Wakil Wali Kota) bakal direhabilitasi. Secara fisik, perubahan akan terlihat pada bangunan samping area parkiran yang disulap jadi pendopo berukuran mini.
Mengutip data di laman web LPSE Bontang, disebutkan biaya rehabilitasi Rujab Wakil Wali Kota mencapai Rp 1,227 miliar. Dari nilai pagu yang ditawarkan senilai Rp 1,6 miliar. Proyek itu dimenangkan CV Sabda Mario Marola asal Samarinda.
Namun, dari informasi yang disajikan oleh LPSE, tidak mencantumkan jadwal pengerjaan proyek miliaran tersebut. Wawali Bontang Najirah, saat dikonfirmasi membenarkan rencana tersebut. Dia bilang, bakal ada pendopo kecil persis di samping bangunan utama.
”Iya, mau dibangun pendopo kecil aja di bagian samping itu,” kata Najirah, kepada pranala.co, Selasa (4/10/2022).
Lebih lanjut, Najirah membeberkan pengalaman kala dia harus menjamu sekira 50 orang pada waktu bersamaan, Senin (3/10/2022) malam lalu.
Karena bangunan utama milik daerah tersebut, hanya mampu menampung sekira 10 orang. Walhasil, tamu masuk ke rujab secara bergantian. Hingga larut malam, baru agenda itu kelar.
“Seperti tadi malam, sekira 50 tamu yang datang. Jadi masuk per 10 orang. Gantian,” bebernya.
Kemudian, Najirah mengatakan pembangunan itu bukan untuk kepentingan pribadi saja. Bila masyarakat yang ingin menggelar acara, dapat menggunakan pendopo itu. Tentunya dengan catatan estimasi peserta mencukupi untuk satu ruangan.
Sementara, kalau jumlahnya tidak memungkinkan untuk di pendopo baru. Maka akan disarankan untuk mengisi pendopo yang sudah berdiri kokoh di Rujab Wali Kota Bontang.
“Saya tidak tahu detailnya. Nanti tanya Dinas PUPR aja ya,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina, mengaku kecolongan dengan agenda rehabilitasi rujab tersebut.
Sebagai anggota badan anggaran alias Banggar DPRD Bontang, dia tidak mengetahui kalau kegiatan proyek itu masuk dalam agenda serapan anggaran APBD Bontang.
“Nanti kami bahas. Saya termasuk orang yang bakal tidak setujui rehab rujab itu,” sebut politisi partai Gerinda itu.
Kadung mendapat pemenang tender, dia bilang seharusnya anggaran itu bisa dialokasikan untuk memasifkan program pemerintah dalam menangani persoalan banjir di Kota Taman (red-julukan Bontang).
“Buat apa juga direnovasi. Orang masih bagus begitu kok bangunannya,” tegas dia.
Ke depan, dia bakal menyampaikan protes tersebut ke dalam forum Banggar DPRD Bontang. Untuk kemudian menyatakan penolakan atas rencana tersebut.
“Nanti kami bakal rapat banggar. Saya akan komentari soal itu,” ujarnya. (*)
Discussion about this post