pranala.co – Bangunan megah Bontang City Mall (BCM) kian kokoh berdiri. Progres pembangunan sudah mencapai sekira 75 persen. Masih menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR) bagi kontraktor untuk menyelesaikan bagian dalam bangunan dan area parkiran.
Kunjungan lapangan Komisi II DPRD, Kamis (1/9/2022) pagi tadi ditemani DPM-PTSP Bontang dan perwakilan kontraktor penanggung jawab proyek BCM. Menggali lebih banyak ihwal potensi investasi yang masuk ke bangunan empat lantai itu.
Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam, menyatakan perlu dilakukan kontrol lapangan terkait perkembangan proyek BCM lantaran kontraktor kerap mangkir saat dipanggil oleh dewan.
Menurutnya, pihak kontraktor sudah kerap diundang untuk menghadiri rapat dengar pendapat (RDP). Sial, undangan itu sering diabaikan kontraktor.
“Jujur saja ini kontraktor susah diajak ngobrol bareng, makanya perlu kami langsung tinjau ke lapangan,” ujarnya.
Selain ingin memantau progres pembangunan, pihaknya juga ingin memastikan proses serapan tenaga kerja dapat berjalan sesuai harapan.
Pasalnya, dalam pemberitaan media lokal dan nasional sudah kerap memberitakan rekrutmen pekerja di bidang usaha fashion seperti matahari.
“Nah, kami mau pembagian gerai di mal ini jelas, harus kasih kesempatan juga buat UMKM lokal Bontang,” tegas dia.
Merespon itu, Kepala DPM-PTSP Bontang Asdar Ibrahim, berjanji bakal mengumpulkan calon pengisi tenant di BCM untuk membahas persiapan peluncuran pada November 2022 nanti. Ia menjadwalkan itu, sebulan sebelum peluncuran dilakukan oleh pemerintah.
“Masukan ini akan kami tampung. Inshaallah nanti calon pemakai tenant bakal kami panggil,” jelasnya.
Dirinya komitmen untuk membuka kesempatan bagi UMKM lokal. Namun, ia mengisyaratkan kepada pelaku UMKM untuk bersiap kompetisi dengan pelaku usaha dari luar Bontang.
Kata dia, hal itu tidak bisa juga dibatasi karena sejatinya DPM-PTSP Bontang membuka kompetisi bagi siapapun yang ingin menanamkan modal usaha di Kota Taman ini.
“Tidak ada masalah itu, kami buka kompetisinya. Tergantung lagi nanti pelaku bisnis lokal bisa bersaing atau tidak,” tegasnya.
Di lokasi sama, perwakilan PT Anggariksa Lokeswara Prastiyo, menyatakan pihaknya menyiapkan 30 tenan yang terbagi di tiga lantai mal.
Sejauh ini sudah ada sebanyak 24 calon pemilik tenan yang menyatakan diri untuk siap membuka gerai. Mulai dari usaha fashion, makan minum, sampai wahana permainan.
“Kami hanya siapkan tenan dalam kondisi kosong. Mereka (penyewa tenan) yang desain sendiri tenan masing-masing karena kami kesulitan mengikuti desain mereka,” kata dia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post