pranala.co – Tumbuhan nipah punya sejuta manfaat. Salah satunya sebagai bahan untuk dijadikan teh yang laku di pasar internasional. Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna dan nipah adalah salah satunya.
Ya, tumbuhan nipah dapat ditemui di Indonesia dan banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari tumbuhan tersebut. Nipah yang bernama latin Nypa fruticans merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Arecaceae alias palem-paleman. Tanaman ini bisa ditemui di air, misalnya sungai, rawa-rawa, dan hutan mangrove.
Yarni N, S.Pd.SD dalam laman Ayo Guru Berbagi milik Kemendikbud RI menulis bahwa nipah merupakan jenis palem yang tidak berbatang. Ada sejumlah ciri-ciri fisik yang mencolok dari tumbuhan ini sehingga mudah dikenali.
Nipah memiliki akar serabut yang panjangnya bisa mencapai belasan meter. Sementara itu batangnya menjalar di tanah dan terendam dalam lumpur. Itu pula yang menyebabkan nipah sekilas tampak seperti tumbuhan yang tak berbatang.
Nipah adalah tumbuhan dengan nilai ekonomi yang tinggi. Maklum saja, berbagai bagian dari nipah dapat dimanfaatkan, mulai dari buah hingga batang dan daunnya.
Buah nipah dapat dikonsumsi manusia dan biasa diolah menjadi berbagai produk nan lezat, seperti manisan jus. Kemudian bijinya bisa dijadikan tepung untuk bahan kue.
Daun nipah juga biasa digunakan sebagai atap rumah dan aneka kerajinan tangan. Kemudian, batangnya bisa diambil kayunya untuk berbagai keperluan.
Teh Nipah Tembus ke Korea Selatan
Seiring dengan terus munculnya inovasi, pemanfaatan nipah pun terus berkembang. Selain seperti yang sudah disebutkan di atas, ada pula beragam cara lain dalam memanfaatkan nipah.
Salah satu produk hasil pemanfaatan nipah yang kekinian adalah teh. Ya, teh nipah memang benar-benar ada dan penggemarnya bahkan ada sampai ke luar negeri.
Buktinya adalah diekspornya teh nipah Indonesia ke Korea Selatan. Baru-baru ini, CV Coconut International Indonesia berhasil melakukan hal tersebut.
CV Coconut International Indonesia mengekspor teh damar sebanyak 7,05 ton. Produknya diekspor ke Korea dari Sulawesi Selatan.
“Nilai ekspornya mencapai USD 49.000. Harapannya lewat ekspor perdana ini dapat menumbuhkan semangat UMKM lainnya untuk mengikuti jejak CV Coconut International Indonesia, ujar Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan, Nugroho Wahyu Widodo, seperti diwartakan ANTARA. (*)
Discussion about this post