SEORANG Pasien positif COVID-19 di Samarinda, Kalimantan Timur mengamuk lagi. Bahkan sempat kontak fisik dengan petugas medis di RSUD IA Moeis, Samaridan, Ahad (3/5) pagi.
Ini adalah kali kedua SMD8 mengamuk. Pertama kali, pasien pelaku perjalanan dari Ijtima Dunia di Gowa ini masih berstatus Pasin Dalam Pengawasan (PDP). Dia sempat menolak diisolasi di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah mengaku kejadian pasien mengamuk tersebut bukan kali pertama terjadi. Oleh sebab itu, sejak beberapa hari lalu pihaknya meminta Gugus Tugas untuk memindahkan pasien tersebut ke lokasi yang lebih aman bagi petugas kesehatan
“Sudah lama direncanakan dipindahkan ke sana. Karena di RS Karantina kontur kamar-kamarnya di sana lebih memudahkan bagi petugas untuk kasus seperti itu,” ujar Syarifah kepada Selasar.
Ditanya lebih jauh terkait penyebab pasien tersebut mengamuk, Syarifah tidak mengetahui pasti. Namun, memang karakter pasien SMD 8 ini kompulsif.
“Yang pasti dia itu bolak-balik dapat telepon dari kampungnya, kalau penyebab pastinya tidak tahu, tapi tiap kali mengamuk pasti ditenangkan oleh istrinya,” jelasnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Diskes Samarinda Ismed Kusasih mengaku telah memindahkan, pasien itu ke Rumah Sakit Karantina Covid-19 Samarinda di Gedung Bapelkes Kaltim, Jalan Wolter Monginsidi, Samarinda Ulu. “Sudah tadi jam 11.00-an,”katanya.
Tempat khusus pun disiapkan untuk SMD8 ini. Mulai menyiapkan teralis besi di jendela dan pintu, dan gembok untuk pengamanan. Jika perlu, akan disiapkan psikiater.
Kini, pasien tersebut telah dipindahkan ke RS Karantina beserta istrinya yang terus mendampinginya. Kondisinya dan dinyatakan negatif Covid-19. Dengan dipindahkannya pasien SMD 08 beserta istri ke RS Karantina, saat ini RS IA Moeis merawat dua orang pasien dalam pengawasan. (*)
Discussion about this post