PRANALA.CO – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan menyatakan untuk penanganan kawasan pesisir Kampung Selambai, Kelurahan Lok Tuan, Kota Bontang mendapatkan kucuran dari APBN tahun ini.
Kadis Perkimtan Bontang, Much Cholis Edy Prabowo menerangkan nilainya mencapai Rp 21 miliar. “Programnya berupa pembangunan jalan beton di wilayah tersebut,” terangnya.
Panjang jalan yang dikerjakan mencapai 445 meter. Dengan lebar sekira empat meter. Mengingat menggunakan APBN, maka proses tender sudah dilakukan pada akhir tahun lalu. Bahkan kini sudah berkontrak.
Pada 11 Januari lalu dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur telah menggelar sosialisasi. Dihadiri oleh tokoh masyarakat, ketua RT, kelurahan, kecamatan, kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP), OPD terkait, Bhabinkamtibmas, hingga Babinsa.
“Pada prinsip warga menyambut baik kegiatan tersebut,” sebutnya.
Pemenang tender proyek ini ialah PT Indonesia Utama Abadi. Perusahaan ini berasal dari Samarinda. Saat lelang, mengalahkan 33 perusahaan lainnya. Rencananya pemancangan akan dilakukan pada awal Februari.
“Targetnya pada Juni pengerjaan sudah rampung,” paparnya.
Sebelumnya Komisi V DPR RI hari kedua resesnya di Kota Bontang dilakukan dengan meninjau kawasan kampung nelayan Selambai pada Agustus silam.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan II, Rozali Indra Saputra, mengatakan bahwa penataan kawasan kumuh di Selambai sudah dimulai sejak 2020 dan akan berlanjut hingga 2024 dengan menggunakan multiyears kontrak dari APBN.
“Kawasan kumuh memang di Bontang masih menyisakan 43 hektare, salah satu diantaranya ada di kawasan Selambai ini. Jadi akan kita tatat dari sisi aksesibilitas yang nantinya akan mengangkat nilai-nilai value ekonominya”
“Di lain sisi kita juga melakukan pembenahan beberapa infrastruktur air limbah (sanitasi) agar dapat dibuang dengan baik, dan terkait dengan penyediaan air minum,” ujarnya.
Rozali menambahkan bahwa untuk Selambai saat ini sudah dianggarkan untuk tahapan review design, dan bulan depan sudah mulai dilakukan kegiatan fisik di lapangan.
“Salah satu komponen dalam pengerjaan fisik itu ialah semenisasi jembatan, beberapa tambatan perahu, penanganan air limbah, rumah layak huni dan penyediaan air bersih. Jadi saat ini kita dalam tahap review desain, harapannya dalam 3 minggu kedepan akan kita coba lelangkan dan bulan depan sudah bisa berjalan,” katanya. (*)
Discussion about this post