pranala.co – Hingga hari ketujuh atau hari terakhir operasi pencarian, tim SAR gabungan belum juga menemukan jasad Budi (50), pemancing yang hilang di perairan Bontang sejak Ahad (8/1/2023).
Berdasar hal itu, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, maka proses pencarian diputuskan disetop.
“Karena tidak ada tanda-tanda ditemukan, maka pencarian kami nyatakan selesai dan ditutup,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional (KPP Basarnas) Balikpapan, Melkyanus Kotta dalam keterangan resminya, Sabtu (14/1/2023).
Ditambahkan Zainuddin, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, meski pencarian dihentikan, namun pihaknya tetap memantau segala informasi yang datang dari masyarakat, khususnya para nelayan. Termasuk pengawasan di perairan laut Bontang juga bakal dilakukan lewat kegiatan patroli di setiap akhir pekan.
Untuk diketahui, pencarian dilakukan bersama tim gabungan lainnya yang terdiri dari Pos Basarnas Kutai Timur (Kutim), BPBD Bontang, PON TNI Angkatan Laut (Posal) Bontang, Polairud Polres Bontang, serta dibantu nelayan setempat dan pihak keluarga. Pencarian menggunakan armada speed boot milik BPBD, serta Rubber Boat milik Pos Basarnas Kutim.
Saat proses pencarian di hari kelima Kamis (12/1/2023) sore, satu dari dua pemancing berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Korban bernama Didin (40) itu ditemukan di titik koordinat 0°6’8,27″S- 117°45’44,93″E atau berjarak 17 Nautical Mile (Mil Laut) dari lokasi awal terbaliknya kapal yang ditumpangi para pemancing.
Jasad warga Sangatta itu ditemukan dalam keadaan telungkup dan masih berpakaian lengkap. Memakai baju berwarna hitam dan celana pendek berwarna abu-abu. Kondisi badannya masih utuh. Hanya terjadi pembengkakan karena sudah beberapa hari berada di laut. (*)
Discussion about this post