pranala.co – Pemkot Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) akan membangun jalan terowongan yang proses pembangunannya akan dimulai pada 20 Januari 2023 mendatang.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Budy Santosa.
Dia mengatakan, pembangunan itu dilakukan sebagai jalur alternatif mengurai kemacetan kota yang merupakan salah satu akses pintu masuk Samarinda dari tol Samarinda-Balikpapan.
“Kami segera melaksanakan proyek pembangunan terowongan yang menghubungkan jalan Sultan Alimuddin menuju jalan Kakap Kelurahan Selili Kecamatan Samarinda Ilir, yang akan dilakukan peletakan batu pertama pada Jumat (20/1/2023),” katanya.
Dijelaskannya, total panjang pekerjaan terowongan (tunnel) dari pintu masuk sampai keluar adalah 690 meter, terdiri dari beberapa bagian, yakni pintu masuk sepanjang 115 meter, lalu terowongan bagian pertama panjang 120 meter, terus bertemu dengan jalur non terowongan open cut yang panjangnya 60 meter.
Setelah itu, sambungnya, masuk lagi ke terowongan bagian kedua dengan panjang 240 meter dan jalur non terowongan outlet (pintu keluar), panjangnya 155 meter. Adapun dimensi terowongan adalah dengan lebar dan tinggi yang masing-masing 15 meter.
“Pembangunan terowongan tersebut menggunakan APBD Kota Samarinda dan bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim dengan waktu pelaksanaan selama 22 bulan atau 660 hari kalender,” jelasnya.
Dia mengatakan, kontrak dengan pemenang kontrak tender PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk tanggal 26 Desember 2022 senilai Rp395.792.799.000, di mana lokasinya berada 150 meter Puncak Steling dan 700 meter dari Sungai Mahakam.
Adapun metode pembangunan terowongan dimulai dari landscaping dan pembuatan jalan masuk, kemudian dilakukan marking penggalian, setelah itu penggalian dan pemasangan rangka baja pada titik yang sudah ditandai.
Kemudian, dalam pekerjaan steel supporting dan excavation, dimulai dari pemasangan shotcrete dan rockbolt pada setengah penampang terowongan.
Setelah itu, penanaman rockbolt dengan ke dalaman hingga lima meter untuk menjaga stabiltas atap terowongan, sebelum nantinya dilakukan penggalian bertahap (loading-unloading) pada sepanjang terowongan.
Lanjut dia, untuk pengecoran dan perakitan tulangan pada pekerjaan terowongan, pihaknya akan memulainya dengan penggalian pelat bawah, lalu perakitan tulangan.
“Setelah itu pemasukan scafolding frame struktur beton terowongan dan kemudian dilakukan pengecoran pada struktur beton terowongan,” tambahnya. (*)
Discussion about this post