PRANALA.CO, Bontang – Pencarian terhadap Ahmad (55), anak buah kapal (ABK) Kapal TB Berkat Bahari 1, yang diduga tercebur di perairan Muara Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), terus dilakukan tim Search and Rescue (SAR) gabungan. Hingga hari keempat, keberadaan Ahmad yang dilaporkan hilang sejak 26 Desember 2024, masih belum ditemukan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk Tim Rescue Pos SAR Sangatta, Polairud Polda Kaltim, Polairud Muara Bengalon, Pos Angkatan Laut Muara Bengalon, kru kapal TB Berkat Bahari 1, dan warga setempat.
Menurut keterangan saksi, Budi Santoso, Ahmad terakhir kali terlihat pada 26 Desember di atas tongkang Duta Bahari 2 yang beriringan dengan Kapal TB Berkat Bahari 1. Namun, keesokan harinya, Ahmad tidak ditemukan saat kapal hendak bersandar. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Ahmad jatuh ke perairan Muara Bengalon.
“Setelah menyadari Ahmad tidak ada, saksi bersama kru lainnya langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib,” ujar Endrow dalam rilisnya.
Menanggapi laporan tersebut, Pos SAR Kutai Timur segera mengerahkan tim menuju lokasi kejadian di koordinat 0°36’20.10″N 117°43’2.76″E, sekitar 125,22 kilometer dari Pos SAR Sangatta.
Pada hari keempat pencarian, area pencarian diperluas hingga 44 nautical mile (NM) persegi dengan pola “parallel sweep” untuk memaksimalkan upaya pencarian. Pencarian dilakukan dalam tiga regu, menggunakan peralatan seperti perahu karet Basarnas, speed boat Polairud Polda Kaltim, dan speed boat Pos AL Muara Bengalon.
Namun, tim SAR menghadapi kendala berupa kondisi cuaca buruk, termasuk angin kencang, hujan deras, dan gelombang laut tinggi, yang menyulitkan proses pencarian di lapangan.
Ahmad, yang beralamat di Kampung Bojong Jambu, Kelurahan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diketahui bertugas membantu proses pengamanan kapal saat bersandar. Namun, hilangnya Ahmad membuat proses tersebut terhenti dan memicu operasi pencarian besar-besaran.
“Tim SAR gabungan terus berupaya maksimal meski terkendala cuaca dan luasnya area pencarian. Kami berharap operasi ini segera membuahkan hasil,” kata Endrow.
Operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga Ahmad ditemukan atau batas waktu operasi SAR yang ditetapkan. Tim SAR gabungan juga meminta dukungan dan doa dari masyarakat untuk kelancaran proses pencarian ini. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post