Syariat Islam menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh kemuliaan dan suci. Allah SWT telah memilih bulan tersebut yang mewajibkan setiap Muslim untuk berpuasa selama bulan Ramadan.
pranala.co – Syariat Islam menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh kemuliaan dan suci. Allah SWT telah memilih bulan tersebut yang mewajibkan setiap Muslim untuk berpuasa selama bulan Ramadan.
Karena itu, Ramadan adalah bulan ibadah, bulan semangat, kesabaran, dan ketabahan. Namun, masih ada sebagian orang yang salah paham terhadap bulan suci Ramadan, sehingga mereka melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan pada bulan diturunkannya Alquran itu.
Dar al-Ifta, lembaga fatwa yang berbasis di Mesir, memberikan pemaparan tentang apa saja kesalahan berpikir sebagian Muslim tentang Ramadan yang masih ada hingga sekarang ini. Setidaknya ada empat kesalahan berpikir tentang bulan Ramadan.
Pertama, menerima bulan suci Ramadan seperti bulan-bulan lainnya. Artinya, seorang Muslim menganggap tidak ada bedanya bulan Ramadan dengan bulan-bulan yang lain. Padahal sepatutnya dia mengetahui bahwa Ramadan adalah bulan yang memiliki banyak keutamaan sehingga perlu meningkatkan amal ibadah dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Kedua, menjadikan Ramadan justru sebagai bulan untuk menikmati makanan dan minuman. Ingatlah bahwa di bulan Ramadan ini, salah satu tujuan Muslim berpuasa adalah untuk merasakan apa yang dirasakan orang-orang yang hidupnya kurang beruntung karena sulitnya makan dan minum. Artinya, puasa mengandung makna kepekaan sosial.
Ketiga, kesalahan berpikir berikutnya adalah ketidaktahuan dirinya tentang puasa itu sendiri. Tidak mengetahui apa saja yang menjadi ketentuan atau hukum puasa, justru merupakan bentuk kesalahan berpikir itu sendiri.
Kesalahan berpikir keempat, yaitu menyia-nyiakan fadhilah bulan suci Ramadan karena sibuk mempersiapkan momen Lebaran atau Idulfitri. Rasulullah SAW justru semakin meningkatkan ibadahnya di 10 hari terakhir Ramadhan dengan melaksanakan itikaf sebagai wujud untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan malah membeli banyak sesuatu untuk mempersiapkan Idul Fitri, yang justru bisa terjebak pada perilaku mubazir.
Rasulullah SAW bersabda, “Begitu banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR At-Thabrani).
Dalam hadits riwayat Ahmad, diceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW akan menaiki mimbar untuk khutbah Jumat, pada anak tangga pertama beliau mengucapkan amin, dan seterusnya hingga anak tangga ketiga. Setelah selesai sholat, para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau mengucapkan amin pada anak tangga pertama sampai ketiga tadi?”
Rasulullah SAW menjawab, “Pada anak tangga pertama aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, celakalah dan merugilah orang yang ketika disebut namamu wahai Muhammad, dia tidak bershalawat kepadamu. Kemudian pada anak tangga kedua, aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, celakalah dan merugilah orang yang tinggal bersama kedua orang tuanya tapi tidak membuatnya masuk surga.
Dan pada anak tangga ketiga, aku mengucapkan amin karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, celakalah dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan, tapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.”
Sebagaimana golongan ketiga tersebut, seorang Muslim sebagai hamba yang banyak berbuat dosa, sudah semestinya di bulan suci Ramadan ini, selagi diberi kesempatan menikmati Ramadhan dan bertaubat kepada Allah SWT, meminta ampun kepada-Nya. Ramadhan ini jangan sampai disia-siakan, dengan meningkatkan segala amal ibadah di bulan suci tersebut. (re/id)
Discussion about this post