BONTANG – Kritik keras disampaikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang terhadap kinerja Kepala Dinas Koperasi, Usaha, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Kota Bontang, Asdar Ibrahim. Pasalnya, sejak diresmikan tahun lalu, Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) belum menunjukkan geliat, terutama dari sisi pembeli dan pedagang.
Bakhtiar Wakkang, anggota Komisi I DPRD Kota Bontang menyatakan, Walikota Bontang Basri Rase dan Wakil Walikota Bontang Najirah, harus bersikap tegas terhadap bawahannya. Dia melihat, Kepala Diskop-UKMP Kota Bontang, tidak mampu membuat terobosan agar Pasar Tamrin menjadi pusat belanja masyarakat Kota Taman.
“Saya usul Pak Basri copot saja itu kepala dinas,” tegasnya.
Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini menerangkan, persoalan di Pasar Tamrin sampai sekarang belum menemui titik terang. Seperti masalah penataan lapak pasar hingga keberadaan pedagang di pinggir.
Bagi Bakhtiar Wakkang, Kepala Diskop-UKMP Kota Bontang tidak memiliki inovasi dan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Harusnya Pak Basri dan Bu Najirah menempatkan orang-orang yang memiliki inovasi dan kualitas,” bebernya.
Untuk diketahui, di Lantai 1 Pasar Tamrin, diisi pedagang minuman dan makanan. Baik makanan berat pun ringan. Di tempat ini, banyak dijajakan aneka kue-kue tradisional. Seperti cucur, onde-onde, bihun telur, barongko, dan lain sebagainya.
Di lantai 1A, terdapat penjual ikan, kelapa, daging, dan bumbu giling. Semua yang basah dihimpun dalam satu tempat. Sehingga, walau berada di satu lantai, tapi makanan dan dagangan basah tidak bercampur.
Di Lantai 2, diisi penjual sayur mayur, buah-buahan, tempe, sandal, sepatu, dan tas. Di Lantai 3 diisi pedagang sembako, dan pakaian. Untuk fasilitas lain, di tiap lantai ada toilet. Posisinya berada di tiap sudut lantai. Sementara untuk musala, ada di lantai 4A. [ADS]
Discussion about this post