PEMERINTAH Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berencana menghentikan bantuan sosial yang diberikan selama pandemik virus corona atau COVID-19. Pasalnya saat ini fase relaksasi sudah berlaku dan roda ekonomi kembali berputar. Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial (Dissos) Samarinda Ridwan Tassa.
“Saat ini pemkot masih berkoordinasi dengan Satuan tugas COVID-19 untuk kelanjutan bantuan,” ujar Ridwan, Jumat (28/8) sore.
Dia menerangkan, bantuan sembako ini memang diberikan kepada warga yang tak berpenghasilan selama pembatasan sosial berlaku di Samarinda. Termasuk saat work from home diterapkan. Dengan demikian kebutuhan para warga ketika itu bisa tercukupi dengan baik.
“Tapi sekarang banyak pedagang kaki lima sudah berjualan. Kafe juga sudah banyak yang buka,” terangnya.
Meski demikian saat ini Dissos Samarinda masih memusatkan perhatiannya dengan bantuan sosial dari pemerintah pusat yakni santunan uang tunai senilai Rp600 ribu. Bisa dicairkan lewat kantor pos. Penerima bantuan ini sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang memang ditargetkan bagi warga tak mampu.
“25 Agustus 2020 lalu sudah dibagikan ke seribu kepala keluarga (KK) di Sungai Kunjang. Sepekan ini pembagian dana santunan terus dilakukan,” sebutnya.
Sejatinya sesuai data dari pusat ada 140 ribu kepala keluarga menerima dana bantuan sosial. Namun agar tepat sasaran, verifikasi dilakukan. Akhirnya hanya 9 ribu kepala keluarga yang terdata. Jumlah itu kemudian ditambah dengan DTKS sebanyak 3 ribu KK, sehingga menjadi 12 ribu KK.
“Itulah yang menjadi dasar pembagian bansos, tapi verifikasi terus dilakukan agar tepat sasaran,” tutupnya. (*)
Discussion about this post