pranala.co – Aktifitas penggunaan kendaraan bermotor secara terus menerus bisa membuat ukiran pada pola pabrikan ban itu cepat menghalus. Jika tidak berhati-hati saat berkendara, bisa sebabkan tergelincir. Terlebih ketika menapak jalanan berpasir atau permukaan licin.
Terkadang kita sering mengabaikannya. Namun, penting bagi para pengendara melakukan pengecekan berkala pada ban mereka. Tetapi dalam kondisi ini ada saja kendala. Masalah keuangan kerap bermasalah. Padahal, keadaan sudah mengharuskan untuk mengganti salah satu spare part kendaraan itu.
Hadirnya jasa ukir ban dan ban bekas (rekondisi) tentu menjadi solusi alternatif bagi mereka yang membutuhkan. Meskipun tak sepadan dengan kualitas ban kondisi baru. Nyatanya, ikut membantu mereka yang peduli pada kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara.
Seperti usaha yang dilakoni Rizki Jaya Motor, Bengkel yang berlokasi dekat gapura Jalan Bulu Tangkis, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Sudah bertahun-tahun lamanya melayani mereka yang membutuhkan jasa ukir ban. Maupun menyediakan ban rekondisi.
Pemilik pun mengisahkan awal memulai usaha sampingan di bengkel kecilnya itu. Bermula dari seseorang sering memberinya ban bekas. Namun masih bisa dipakai dengan diolah kembali. Selanjutnya, dia diajarkan rekannya untuk mengukir ban itu. Dengan catatan, untuk masa pakai lanjutan yang singkat tetapi juga tergantung pemakaian.
Ia bersyukur, penjualan ban rekondisi mampu menopang usahanya. Bisa menjadi pemasukan tambahan di bengkelnya. Begitupun dengan jasa mengukir pola ban. Kebanyakan para peminatnya ialah kendaraan bermotor dengan roda-roda besar.
Namun menjalankan usaha ban rekondisi juga tak mudah. Suatu waktu Ia pernah alami saat membeli 100 limbah ban untuk diukir, tetapi hanya sekitar 20 sampai 25 ban saja yang benar-benar layak untuk dijual kembali.
Namun semangatnya tak mudah pupus begitu saja. Ia menjual ban rekondisi itu dengan kisaran Rp 40 – 150 Ribu. Tergantung jenis dan ukuran ban tersebut. [DW]
Discussion about this post