PRANALA.CO, Balikpapan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur akan menggelar simulasi tatap muka belajar di sekolah. Simulasi akan dilaksanakan di dua sekolah di Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat dan tiga sekolah di Kelurahan Tertitip, Kecamatan Balikpapan Timur.
“Akhir Desember kami akan melakukan penilaian akhir sekolah itu untuk tatap muka, namun masih menunggu hasil rapid test siswa dan tenaga pengajar yang akan dilakukan DKK (Dinas Kesehatan Kota Balikpapan),” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muhaimin, Senin (16/11).
Muhaimin bilang, dengan berbagai pertimbangan maka simulasi belajar tatap muka untuk sementara akan dilakukan untuk tingkat SMP pada lima sekolah. Saat ini pihaknya sudah melaporkan jumlah siswa dan guru yang akan menjalani proses rapid test.
”SMP dulu yang akan kita simulasikan, walaupun sebetulnya SD lebih mudah, tapi perilaku anak SD biasanya senang bermain dengan teman-temannya ini yang menjadi pertimbangan,” katanya.
Ia menjelaskan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan telah menyiapkan pola terkait pembelajaran tatap muka ini yang tidak sepenuhnya dilakukan secara langsung oleh semua siswa, namun dilaksanakan secara bertahap.
“Pertama 50 persen, kedua jam belajar dibatasi, ketiga kombinasi separuh masuk separuh daring,” katanya.
Selain itu, Muhaimin juga menjelaskan yang persiapan keempat adalah protokol kesehatan yang harus dilaksanakan. Serta kelima menunggu rapid test untuk simulasi.
Rapid test menurut Muhaimin, sangat menentukan apakah pembelajaran dapat dilaksanakan secara tatap muka atau tidak. Ada sekitar 1.000 murid yang datanya diajukan ke DKK Balikpapan untuk menjalani rapid test.
“600 murid di Kelurahan Teritip Balikpapan Timur dan 400 di Kelurahan Kariangau untuk data muridnya,” kata Muhaimin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, untuk mendukung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan melaksanakan simulasi belajar tatap muka, maka DKK Balikpapan menyiapkan sekitar 500 rapid test untuk masing-masing kelurahan yang akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
Dia berujar, saat pihaknya harus menunggu ketersediaan bahan rapid test dari distributor dan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. ”Pelaksanaan di puskesmas wilayah masing-masing. Kami siapkan bahannya dulu. Ada sekitar 400-500 rapid test, ” katanya.
[idn|js]
Discussion about this post