Pranala.co, SAMARINDA – Angkanya mengejutkan. Masih ada lebih dari 55 ribu jiwa warga Kalimantan Timur (Kaltim) yang masuk kategori miskin ekstrem.
Bukan hanya angka. Itu berarti ada 11 ribu kepala keluarga yang masih hidup di bawah garis paling dasar kebutuhan.
Data 2024 menunjukkan, tiga daerah menyumbang jumlah terbesar: Kutai Kartanegara, Balikpapan, dan Berau. Tiga pilar. Itu jurus Pemprov Kaltim.
Pertama, menaikkan penghasilan. Caranya: bantuan ekonomi produktif. Untuk siapa? Untuk mereka yang mau berusaha. Lewat Kelompok Usaha Bersama. Termasuk bantuan langsung perorangan, khususnya bagi ibu-ibu yang menjadi tulang punggung keluarga. Sudah dimulai sejak 2024. Akan terus berlanjut tahun depan.
Kedua, mengurangi beban hidup. Bantuan langsung tunai jadi salah satu jalan. Agar dapur tetap mengepul.
Ketiga, perbaiki tempat tinggal. Banyak kantong kemiskinan tersembunyi di sudut-sudut kota dan kampung. Rumah-rumah reyot. Jalan berlumpur. Itu yang ingin diubah. Dinas PU pun diajak turun tangan: membangun jalan, merehab rumah, memperbaiki lingkungan.
Saprudin Saida Panda, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial Kaltim, paham betul betapa rumitnya mengurai kemiskinan. Tapi ia percaya: kalau tiga pilar itu dijalankan konsisten, hasilnya akan terasa.
Tapi Pemprov tidak mau berhenti di situ. Mereka tahu: kunci kemiskinan ada di sekolah. Maka lahirlah program: Gratis Pol. Jos Pol. Bukan sekadar slogan.
Mulai 2025, pendidikan akan benar-benar digratiskan. Dari SMA, SMK, hingga kuliah. Bahkan sampai S3. Di kampus-kampus Kalimantan Timur.
Dan itu belum cukup. Kabupaten/kota wajib memberikan pendidikan gratis dari PAUD hingga SMP. Semua jenjang dasar.
“Jangan sampai ada alasan: enggak sekolah karena nggak punya uang,” kata Mispoyo, dari Bappeda Kaltim.
Ia tegas. Kalau anak-anak ini bisa sekolah setinggi mungkin, maka generasi berikutnya tak akan mewarisi kemiskinan orang tuanya.
Misi besar ini diberi nama: Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas.
Bukan hanya angka kemiskinan yang ditekan. Tapi juga kesenjangan. Lewat pendidikan. Lewat peluang usaha. Lewat keberpihakan kepada yang lemah.
[DIAS]
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp ka
Tidak ada komentar