PRANALA.CO, Balikpapan – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengeluarkan peringatan dini kepada warga pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) terkait potensi pasang laut yang diperkirakan mencapai ketinggian hingga 2,8 meter. Fenomena ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat di pesisir serta menimbulkan dampak lainnya.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, menyampaikan bahwa pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 1 dan 2 Januari 2025, dengan puncak mencapai 2,8 meter pada pukul 19.00 hingga 20.00 WITA.
“Kami juga mencatat prakiraan surut terendah setinggi 0,4 meter pada tanggal 1 hingga 3 Januari 2025, tepatnya pada pukul 12.00 hingga 13.00 WITA dan dini hari pukul 02.00 WITA,” jelas Diyan dalam keterangan resmi, Selasa (31/12/2024).
Prakiraan Pasang Surut di Beberapa Lokasi
Selain wilayah Balikpapan, BMKG juga merilis prakiraan pasang surut di sejumlah wilayah pesisir lainnya di Kalimantan Timur:
- Muara Sungai Berau
- Pasang Tertinggi: 2,7 meter (1-2 Januari 2025, pukul 21.00-22.00 WITA).
- Surut Terendah: 0,4 meter (2-4 Januari 2025, pukul 16.00-17.00 WITA).
- Muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi)
- Pasang Tertinggi: 2,7 meter (1-3 Januari 2025, pukul 19.00-21.00 WITA).
- Surut Terendah: 0,5 meter (1-5 Januari 2025, pukul 13.00, 14.00, dan 02.00-04.00 WITA).
- Teluk Sangkulirang
- Pasang Tertinggi: 2,5 meter (1 Januari 2025, pukul 19.00 WITA).
- Surut Terendah: 0,4 meter (1-3 Januari 2025, pukul 12.00-14.00 WITA).
BMKG mengingatkan warga, terutama yang tinggal di wilayah pesisir, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak pasang laut, seperti banjir rob, terganggunya aktivitas pelayaran, dan kerusakan pada fasilitas di kawasan pesisir.
“Kami mengimbau masyarakat untuk memperhatikan informasi prakiraan cuaca dan pasang surut dari BMKG, serta menunda aktivitas di pesisir jika situasi dianggap berbahaya,” tambah Diyan.
BMKG juga mengingatkan para nelayan dan pelaku aktivitas di laut untuk memantau informasi terkini terkait kondisi cuaca dan gelombang laut. Penanganan mitigasi dan kerja sama antarlembaga diharapkan dapat mengurangi dampak fenomena ini terhadap masyarakat. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post