pranala.co – Turnamen sepakbola Wali Kota Cup 2022 U-50 kembali digelar. Perhelatan olahraga kelas tarkam ini, digelar selama tiga hari. Mulai 18 hingga 20 November 2022.
Turnamen pemain sepakbola alangkatan tua ini, digelar di Stadion Bessai Berinta (Lang-Lang), Jalan KS. Tubun, Kelurahan Api-Api, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Bahkan, diikuti peserta dari Samarinda.
Ketua Panitia Saripuddin, menyatakan event ini kembali digelar lantaran memiliki peminat yang tinggi. Bukan hanya di Bontang. Tetapi beberapa daerah sekitarnya, ingin terlibat di event tahunan yang digelar pemerintah tersebut.
“Minatnya tinggi. Karena kemarin yang U-45 banyak yang protes angkatan 50-an. Mau juga dibuatkan event. Jadi kami gagas lagi turnamen ini,” kata Saripuddin kepada pranala.co, ditemui di stadion, Sabtu (19/11/2022).
Dia menerangkan, saat pendaftaran turnamen ini dia buka. Terdapat 16 tim yang mengajukan diri sebagai peserta. Baik dari Bontang, maupun tim dari Samarinda, Balikpapan, Kutim, Berau, hingga Kalsel.
Namun sayang, setelah verifikasi terdapat 8 tim yang gugur. Tidak masuk kualifikasi. Karena mendaftarkan peserta yang berusia 30-40an. Sehingga diputuskan tak bisa ikuti pertandingan.
Adapun peserta yang bertanding, diantaranya ASN Bontang, BMU Bontang, PS Indominco, PS Bontang Kuala, Rajawali Sulbar, Mulawarman, dan dua tim asal Samarinda yakni Blueride dan Rafika Jaya.
“Jadi 8 tim sisanya dinyatakan tidak lolos verifikasi,” terangnya.
Belajar dari Kasus Sepakbola Galatua di Stadion Mulawarman
Peristiwa meninggalnya pemain sepakbola yang berusia 50 tahun di Stadion Mulawarman, pada September 2022 lalu. Menjadi catatan penting panitia penyelenggara.
Sehingga pada turnamen Wali Kota Cup 2022 U-50 kali ini, waktu pertandingan dipangkas. Hanya digelar selama 1 babak. 1×25 menit. Selama babak penyisihan group.
Esok pada pertandingan semifinal. Pertandingan akan dimulai 2×25 menit. “Ini hanya 1×50 menit. Waktu istirahat juga bebas. Tergantung permintaan dari official pemain yang meminta time-out,” jelas Saparuddin.
Selain memangkas waktu bertanding, tak kalah penting ialah kesiapan dari tim medis. Dari panitia, telah berkoordinasi dengan Diskes Bontang untuk menyiapkan personel medis dari RSUD Bontang.
Diantaranya, satu orang dokter, satu orang perawat, empat petugas pengangkat tandu dan satu orang sopir ambulans.
“Ini yang jadi perhatian kami. Biar kejadian kemarin tidak terulang,” ujarnya. (*)
Discussion about this post