Anas berujar pembahasan libur Iduladha jadi dua hari dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor.
Menurut Anas, dalam pertemuan itu dibahas solusi terbaik untuk libur Hari Raya Iduladha bagi seluruh masyarakat, termasuk aparatur sipil negara (ASN)
“Kemarin sudah kita bahas, kita kaji bareng dalam rapat tingkat menteri di kantornya Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara). Hasilnya masih menunggu arahan dan kebijakan Bapak Presiden Jokowi,” ujar Anas di Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Pemerintah sendiri belum menetapkan waktu pelaksanaan Iduladha karena pemerintah baru akan menggelar Sidang Isbat pada 18 Juni 2023. Muhammadiyah sudah menetapkan Hari Raya Iduladha pada 28 Juni 2023.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengaku ada usulan penambahan libur Hari Raya Idul Adha. Usulan ini sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Menurut Muhadjir, Jokowi menyambut positif usulan tersebut.
“Positiflah, positif,” ujar Muhadjir saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).
Muhadjir menjelaskan, usulan yang disampaikan oleh Muhammadiyah itu sudah disampaikan kepada presiden. Kini, pihaknya tengah menunggu arahan lebih lanjut.
Menurut dia, jika arahan lebih lanjut terkait usulan tersebut sudah disampaikan, pihaknya akan segera menindaklanjuti arahan tersebut.
“Nanti insya Allah arahan dari Pak Mensesneg. Kita tunggu, begitu nanti arahannya seperti apa, nanti kita tindak lanjuti. Yang jelas sudah disampaikan,” kata dia. (*)
Tidak ada komentar