ULAT bulu hitam kecoklatan menghebohkan Samarinda, Kalimantan Timur. Warga Jalan Lambung Mangkurat, Gang Cempaka, RT 06, Kelurahan Sungai Pinang Dalam Samarinda, dihebohkan dengan merangseknya ulat bulu ke tengah perumahan, Senin 20 Juli 2020.
Menurut Yusuf warga sekitar, kemunculan ulat bulu ini sejak waktu dua hari belakangan. Meski telah dilakukan pembersihan dan penyemprotan, namun bukanya berkurang malah bertambah. “Saya khawatir kalau kena anak-anak,” tuturnya.
Warga pun segera menghubungi Tim Animal Rescue Samarinda. Tim yang mendapat laporan itu segera bertindak cepat. Mereka menelusuri penyebab ulat bulu yang menyerbu pemukiman warga. Terlebih, nyaris di sepanjang Gang Cempaka hewan berjenis avertabrata atau hewan yang tidak memiliki tulang belakang ini merayap di jalan hingga di dinding rumah milik warga.
Relawan Animal Rescue Samarinda, Ahmad Ropianur mengatakan ia juga melihat unggahan di sosial media soal penyerbuan ulat bulu ini. Kemudian, mengecek langsung ke lokasi. “Ternyata benar. Ulat bulu ini berasal dari lahan kosong. Ini diketahui tahu setelah kita melakuan pengecekan dan menemukan tumpukan seng bekas yang di huni ratusan ulat bulu,” jelasnya.
Ia menduga, masuknya ulat bulu ke pemukiman lantaran pasokan makanan yang berlebihan. Dari sini, populasinya bertambah pesat dalam waktu singkat. Kasus serupa pernah terjadi di Jalan Rajawali, Gang Mega, Kelurahan Pelita, Samarinda Ilir.
Saat itu ulat bulu juga merangsek ke pemukiman pada Selasa 7 Juli 2020. Kasus itu berhenti setelah Tim Animal Rescue melakukan penyemprotan menggunakan cairan insektisida ke lahan kosong yang diduga menjadi sarangn hewan tersebut.
Ulat, dengan pelbagai bentuk dan jenisnya yang tersebar di seluruh dunia menjadi momok tersendiri bagi manusia. Sebab, selain bentuknya yang menggeliat dan menjijikan, beberapa jenis ulat bisa menimbulkan reaksi gatal dan alergi saat disentuh. Termasuk ulat bulu.
Ulat bulu memang salah satu hewan yang paling menyebalkan. Sebab bila bersinggungan, maka tubuh akan langsung gatal-gatal, bahkan bisa menimbulkan ruam dan bentol. Rasa gatal ini terjadi karena ulat bulu memiliki racun di bulu-bulunya.
Bila disentuh, bulu-bulunya yang halus itu akan masuk dalam kulit dan racunnya segera menyebar ke tubuh sehingga merasa gatal. Racun ini mekanisme pertahanan diri dari ulat bulu sehingga bila ia diserang predator, bulu-bulunya yang beracun itu bisa membantu mereka dalam mempertahankan diri.
Peneliti ulat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Dr. Hari Susanto memberi tips menghindari serangan ulat bulu. Pertama, jangan meletakkan baju, handuk, sarung, dan pakaian lainnya pada cabang atau ranting pohon. Sebab, ulat biasa tinggal di pepohonan dari batang, daun, maupun buah.
Kedua, jika terpaksa, hindari ulat bulu dengan mengibas-ngibaskan pakaian kuat-kuat. Ini juga berlaku bagi yang tengah menjemur baju di rumah. Sebelum diangkat, kibaskan jemuran untuk memastikan tidak ada bulu ulat yang menempel.
Ketiga, jangan bertelanjang dada di bawah pohon. Keempat, bila terserang ulat bulu, segera lakukan penanganan awal. “Kalau kena ulat bulu, jangan langsung diguyur air. Nanti malah menyebar,” ujarnya, dikutip dari Kumparan. (*)
Discussion about this post