pranala.co – Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak) mendapat penolakan. Aksi demonstrasi oleh kelompok buruh dan mahasiswa disuarakan hampir pelosok negeri. Termasuk di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Puluhan mahasiswa dari Aliansi Amanah Penderitaan Rakyat atau AMPERA mengepung pintu masuk kantor Wali Kota Bontang, Kelurahan Bontang Lestari untuk menolak kenaikan harga BBM.
“Kami tegas menolak kenaikan harga BBM,” kata Korlap Aksi Maldini, dalam orasinya, Senin (12/9/2022).
Selain menolak kenaikan harga BBM, mahasiswa juga menyuarakan tuntutan isu daerah. Berikut empat tuntutan yang dibawa AMPERA;
1. Menolak pemotongan subsidi BBM dan memberantas mafia BBM
2. Menuntaskan kasus pelanggaran HAM di Indonesia
3. Mendesak dan mengawal Pemerintah Kota Bontang untuk menuntaskan genangan banjir di Kota Bontang
4. Mendesak Pemerintah Kota Bontang dalam menstabilkan harga bahan pokok
Massa juga menagih janji Pemkot Bontang dalam menyelesaikan persoalan banjir yang kerap melanda Bontang.
“Kalau Basri-Najirah tidak merealisasikan janjinya, maka kami bakal jadi bagian dari oposisi pemerintah,” teriaknya.
Dalam penyampaian aspirasi, mahasiswa mendapat penjagaan dari pihak Polisi dan TNI. Sebanyak 185 personel dari TNI diterjunkan lengkap dengan kendaraan pengamanan.
Diketahui, selain menggelar aksi di Kantor Sekretariat DPRD Bontang. Massa juga akan melanjutkan demonstrasi di Simpang Ramayana, Bontang Baru, Bontang Utara. (*)
Discussion about this post