pranala.co – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) bakal menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi meledaknya Pabrik Kaltim 5 Pupuk Kaltim, Kamis (28/7/2022).
Hal ini dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo. Olah TKP juga melibatkan tim penyidik Polda Kaltim dan Polres Bontang.
“Sudah sampai. rencana sore, penyidik dan tim internal PKT akan masuk olah TKP,” jawab Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, melalui pesan singkatnya.
Sebelum olah TKP, sempat beredar pula kabar bahwa penyidik dilarang masuk ke lokasi kejadian over firing Pabrik 5 PKT. Namun kabar tersebut disanggah oleh Yusuf.
Ia menjelaskan, bahwa jalur menuju ke lokasi titik terjadinya ledakan masih dipersiapkan. Tim internal sedang melakukan penguatan struktur karena ada beberapa yang rapuh.
Sejauh ini terkait ledakan tersebut pihak kepolisian belum bisa menjawab lebih jauh. “Kan belum masuk ke sana, maka itu belum bisa dijawab,” kata dia.
Hanya saja, dia memastikan, sudah ada empat orang yang diminta keterangan sebagai saksi. “Untuk saksi-saksi yang diperiksa ada empat, seluruhnya dari operator mesin pabrik,” tambahnya.
Adapun tim labfor yang melakukan olah TKP berjumlah empat orang. Penyelidikan kasus ini ditangani Satreskrim Polres Bontang. Sementara Polda Kaltim dalam hal ini Dit Pamobvit hanya melakukan asistensi.
Sebelumnya, SVP Sekretaris Perusahaan (Sekper) PKT, Teguh Ismartono mengungkapkan jika ledakan terjadi disebabkan over-firing.
“Kejadian berawal dari shut-down pabrik 5 PKT karena ada masalah multifungsi dari salah satu instrumen, Sabtu dini hari,” jelas Teguh.
Kondisi itu, kata dia, juga ternotifikasi langsung secara cepat oleh tim di central control room sehingga dapat ditanggulangi dengan sigap. Lalu pagi harinya ketika proses restart, sehingga terjadilah over-rifing.
Dia juga memastikan nihil korban jiwa dalam kejadian itu. Mengenai penyebab over-rifing, masih dalam investigasi tim teknis PKT. Tim teknis akan mengevaluasi ulang dan jika ditemukan kerusakan, akan segera diperbaiki, dan pabrik direaktivasi kembali. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post