Terbaru, seorang terduga teroris ditangkap oleh tim Densus 88 pada Sabtu, (14/5/2022) lalu di wilayah Kaltim.
pranala.co – Provinsi Kalimantan Timur diduga jadi salah satu tempat para teroris bersembunyi. Ini dilihat dari beberapa kali penangkapan diduga teroris di wilayah Kaltim yang dilakukan oleh Tim Densus 88 antiteror Polri.
Terbaru, seorang terduga teroris ditangkap oleh tim Densus 88 pada Sabtu, (14/5/2022) lalu di wilayah Kalimantan Timur.
Kepala Bidang Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, penangkapan terduga teroris tersebut semuanya menjadi kewenangan Densus 88. Polda Kaltim hanya mendampingi.
“Yang jelasnya semua kewenangan penyelidikan oleh Densus 88. Termasuk soal terduga ini terlibat jaringan apa. Densus punya pertimbangan untuk mengungkap kasus tersebut,” terang Yusuf, Selasa (24/5/2022).
Melihat beberapa kali penangkapan terduga teroris di wilayah Kaltim, Yusuf meminta warga untuk ikut serta membantu mencegah berkembangnya gerakan atau kegiatan terkait terorisme. Bisa dilakukan dengan lebih peduli dan mencermati kejanggalan hingga perilaku aneh dari warga sekitarnya.
“Kita berharap peran serta masyarakat, tidak juga secara masif dan tidak juga secara ekstrem. Jika menemukan kegiatan atau orang yang menurut kita tidak sewajarnya silahkan melapor ke pengurus RT/RW,” terang perwira berpangkat tiga melati di pundak.
Selain itu, para pengurus RT/RW setempat juga diminta untuk rutin melakukan pengecekan dan pendataan. Apakah warga di lingkungannya, atau apakah melapor saat tinggal di lingkungan tersebut.
“Kan ada ketentuan itu 2×24 jam harus melapor ke RT/RW. Kalau enggak melapor, pengurus punya kewenangan,” tegasnya.
Tak hanya itu, Yusuf juga meminta Bhabinkamtibmas lebih intensif dan lebih giat melaksanakan pengecekan warga.
Apalagi setelah Hari Raya Idulfitri, yang biasanya akan semakin banyak orang yang berasal dari luar daerah berdatangan menuju Kaltim, khususnya Balikpapan.
“Sehingga perlu diidentifikasi. Kami sudah instruksikan ke seluruh jajaran, termasuk Bhabinkamtibmas. Itu sangat penting dilakukan untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang aman dan kondusif,” pungkasnya.
Sebelumnya, Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri beberapa waktu lalu menangkap sedikitnya 24 terduga teroris.
Mereka tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur (MIT) jaringan Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan kelompok Daulah Islamiyah Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Penangkapan dilakukan pada Sabtu, 14 Mei 2022. Lokasinya di tiga daerah yang berbeda, mulai dari Bekasi, Sulawesi Tengah, hingga Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun, Yusuf enggan memberikan penjelasan secara rinci. Sebab, dalam pengungkapan kasus terorisme di Kalimantan Timur, pihaknya hanya membantu. [DIAS]
Discussion about this post