Tidak hanya memberikan perlawanan dengan mengayunkan parang. Beberapa orang juga dilaporkan menyambangi Kantor UPTD Pasar Sungai Dama diduga hendak mengintimidasi.
pranala.co – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Jalan Jelawat, Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (25/5/2022), diwarnai kericuhan.
Para PKL yang enggan ditertibkan melakukan perlawanan menggunakan parang dan balok kayu. Benda itu diayunkan ke arah sejumlah petugas Satpol PP Samarinda.
Tidak ada korban akibat senjata tajam yang diayunkan pedagang ke petugas. Anggota Satpol PP pun memilih mundur dan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
Tidak hanya memberikan perlawanan dengan mengayunkan parang ke arah petugas Satpol PP Kota Samarinda saja. Beberapa orang juga dilaporkan menyambangi Kantor UPTD Pasar Sungai Dama diduga hendak mengintimidasi.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun, memerintahkan petugas Satpol PP untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Samarinda.
“Saya terima dan saya lihat (foto dan video) tadi. Ada yang sampai bawa senjata tajam parang dan sebagainya. Lebih baik diserahkan saja ke kepolisian,” ungkap Andi Harun
Bahkan, kata Wali Kota Andi Harun, dirinya mendapatkan laporan jika ada empat orang datang dan mencari Kepala UPTD Pasar Sungai Dama, Samarinda.
Andi Harun menyebut tindakan oknum pedagang yang bawa dan mengayunkan parang ke petugas Satpol PP, diduga kuat telah memenuhi unsur pidana. Sehingga lebih baik urusannya dengan pihak kepolisian.
Tindakan memprotes penertiban yang dilakukan pemerintah, sebaiknya tidak dengan cara anarkis. Apalagi sampai memilih ke tindak kekerasan.
Orang nomor satu di Kota Samarinda tersebut, turut menjelaskan alasan dilakukan penertiban terhadap PKL di pinggir jalan itu merupakan untuk kepentingan umum. Yakni, mengurai kemacetan yang kerab terjadi di sekitar Jalan Jelawat dan Jalan Otto Iskandardinata
Andi Harun berharap, proses laporan Satpol PP Samarinda dapat segera ditindaklanjuti pihak kepolisian. Agar tidak ada lagi kejadian serupa terulang di waktu mendatang.
“Saya sudah memerintahkan Satpol PP untuk melanjutkan penertiban di sana. Nanti apakah minggu ini atau minggu depan, tetapi dengan kekuatan penuh, agar program pemerintah tidak ada yang halangi,” tegasnya. [DWI]
Discussion about this post