SUBSEKTOR perkebunan menyuguhkan tanaman lada menjadi salah satu peluang investasi yang menguntungkan di Kalimantan Timur (Kaltim). Sektor perkebunan lada di Kaltim, bahkan sudah mulai memenuhi kebutuhan ekspor nasional maupun mancanegara.
Hal ini juga dipublikiasikan langsung di aplikasi SIMOSI milik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim pada laman peluang investasi.
“Lada di Kaltim merupakan komoditi tradisional yang sudah cukup lama di kenalkan dan dikembangkan oleh rakyat,” ujar Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto.
Beberapa waktu yang lalu komoditi lada merupakan salah satu komoditi ekspor Kaltim yang cukup penting, yang di kenal dengan mutu white paper Samarinda.
Setelah areal komoditi tersebut jatuh di pasar dunia sampai pada titik yang paling rendah dan bencana kebakaran lahan. Serta kemarau panjang yang melanda Kaltim pada tahun 1982 yang lalu, produksi lada Kaltim secara drastis.
Sehingga sejak saat itu Kaltim tidak lagi tercatat sebagai pengekspor lada. Dalam beberapa tahun ini pertanaman lada rakyat kembali di intensifkan, lebih-lebih di picu adanya kenaikan harga yang cukup signifikan di pasar dunia.
“Areal tanaman lada di Kaltim yang cukup luas terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Samboja, Muara Jawa dan Loa Janan). Kutai Timur (Kecamatan Sangatta). Kabupaten Penajam Paser Utara (Kecamatan Sepaku). Kabupaten Berau (Kecamatan Talisayan) dan Kota Samarinda (Kecamatan Samarinda Utara),” ungkapnya.
Luas area lada rakyat di Kaltim tahun 2012 tercatat sebanyak 10.386 hektar dengan jumlah produksi sebanyak 9.085 ton lada kering. Produksi dari tanaman lada tersebut di atas seluruhnya di pasarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri dan ekspor.
Jika melihat data dan potensi yang begitu besar ini, maka perkebunan lada bisa menjadi sektor bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat. Terlebih, sektor ini memiliki tingkat serapan tenaga kerja lokal yang sangat baik. (ADS/DPMPTSP KALTIM)
Discussion about this post