PEMKOT Bontang menganggarkan pembangunan replika rumah adat Kutai senilai Rp 6,5 miliar. Penganggaran itu tertuang dalam batang tubuh APBD tahun ini.
Saat ini tahapannya sudah masuk proses lelang. Adapun OPD yang menanganinya ialah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Bambang Cipto Mulyono berujar pembangunan akan dilakukan di Kelurahan Guntung.
Menurutnya perkembangan penduduk perkotaan atau wilayah Indonesia yang pesat sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang serius.
Tingginya tingkat kepadatan penduduk tanpa di imbangi dengan penyebaran penduduk yang merata akan menyebabkan terjadinya ledakan penduduk didaerah-daerah tertentu, terutama pada daerah yang memiliki daya tarik yang cukup kuat, baik segi ekonomi, fasilitas sosial yang memadai, jaminan keamanan, kondisi geografis yang baik, maupun aspek sosial lainya.
Sehingga mempengaruhi kebutuhan sarana dan prasarana kota, salah satunya yaitu kebutuhan akan tempat wisata atau open space.
Kampung adat guntung telah ada lama di kota Bontang semenjak wilayah ini berdiri menjadi kota pada tahun 1999. Dimana wilayah tempat sekarang yang akan dibuat bangunan replika rumah adat Guntung kutai merupakan wilayah yang sangat strategis untuk pengembangan kawasan budaya adat.
“Yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pada Kota Bontang dimasa yang akan datang,” ujarnya.
Nantinya bangunan ini akan terdiri dari dua lantai. Bentuk pengerjaan mencakup tanah dan pondasi, struktur beton, dinding dan lantai, plafon, kusen dan pintu, rangka atap, instalasi listrik, hingga sanitasi.
Sebelumnya pengerjaan pematangan lahan sudah dilakukan. Dipastikan pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap.
“Bangunan utama yang dibangun. Kalau musala, museum, dan fasilitas pendukung lainnya menyusul,” sebutnya. (*)
Discussion about this post