RUMAH ibadah di Kota Bontang, Kalimantan Timur memang sudah mulai buka. Namun, Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris mendorong Pemkot membantu menyediakan fasilitas protokol kesehatan di rumah ibadah. Mulai dari disinfektan hingga sabun cuci tangan. Jika perlu memberikan suplemen vitamin bagi pengurus rumah ibadah.
Politisi Gerindra ini mengakui, jika rumah ibadah berjumlah 200-an lebih itu tak semuanya memiliki anggaran lebih menyediakan fasilitas protokol kesehatan. Misal, saat Salat Jumat, ada juga pengurus masjid tidak memeriksa suhu tubuh. Sebab, tidak memiliki thermo gun.
“Masih ada yang tidak memiliki thermo gun. Itu karena memang tidak semua rumah ibadah ada thermo gun,” jelas Agus Haris kepada Pranala.co, Rabu (3/6).
Pun sama dengan gereja. Tak semua kembali membuka rumah ibadah untuk umat nasrani. Musababnya, pengurus gereja belum bisa menyediakan alat dan fasilitas protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Anggaran gereja mereka habis untuk gaji atau honor pendeta.
“Dihitung saja 1 bulan pemakaian sabun dan cairan (desinfektan) di rumah ibadah. Saya pikir itu masih cukup anggarannya. Yakinlah masjid tak bakal terjangkiti oleh virus. Setiap orang ke sana dalam keadaan bersih dan suci,” ungkapnya.
Pemenuhan alat-alat penunjang keamanan dan keselamatan beribadah juga harus dipikirkan pemerintah. Tak hanya selesai pada pencabutan pembatasan aktifitas di rumah ibadah.
“Saya pikir pemerintah sebelum ambil kebijakan, mestinya sudah dihitung matang. Saya pikir pemerintah lebih bisa mengatur. Mudah-mudahan sudah dipikirkan hal yang begitu,” harapnya.
Meski begitu, dia percaya apabila pengurus rumah ibadah disiplin dengan menjalanakan protokol kesehatan tak akan memperluas penyebaran covid-19. Tak bisa ditampik. Tugas dan beban takmir dan pengurus masjid bertambah di tengah skema new normal yang dirancang pemerintah saat ini.
Mereka harus lebih ekstra keras menjaga kebersihan masjid. Belum lagi menyiapkan barang-barang penunjang kesehatan, seperti sabun cuci dan hand sanitizer.
“Setelah selesai ibadah mereka (takmir) akan lebih banyak tugasnya. Berikan mereka peehatian, baik itu vitamin untuk kekebalan tubuh. Tambahkan insentif mereka, bisa juga barang (kesehatan) ke mereka dari pemerintah,” ungkapnya. (*)
Discussion about this post