pranala.co – Seluruh warga negara Indonesia diwajibkan pakai masker saat keluar rumah untuk mencegah penularan virus corona. Masker itu dipakai saat keluar rumah. Hal itu diumumkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.
“Mulai hari ini, sesuai rekomendasi dari WHO, kita jalankan ‘masker untuk semua’. Semua harus memakai masker ketika berkegiatan di luar,” kata Yuri dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Ahad (5/4).
Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk menggunakan masker kain yang dapat dicuci dan digunakan berkali-kali, alih-alih menggunakan masker bedah dan N-95 yang sekali pakai dan ditujukan untuk petugas medis.
“Gunakan masker kain karena kita tidak pernah tahu orang tanpa gejala pun bisa menjadi sumber penyebaran penyakit, ketika kita di luar rumah,” papar Yuri.
Lebih lanjut, ia memberikan paparan mengenai penggunaan dan cara mencuci masker kain agar tetap bersih dan efektif untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. Disarankan masyarakat untuk memakai masker kain tiga lapis, saat berada di keramaian atau tempat umum, guna menangkal penularan virus corona.
Sementara, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan pemasangan tiga lapis kain di masker akan meningkatkan efektivitasnya dalam menangkal virus paparan virus. Menurut dia, berdasarkan hasil penelitian tim pakar Gugus Tugas Covid-19, masker kain tiga lapis dapat menangkal virus hingga 70 persen.
“Cara pembuatan masker kain dapat disesuaian dengan [bentuk] wajah, pastikan tangan yang digunakan [memasang masker] bersih, dan masker harus menutupi hidung hingga dagu serta tidak longgar,” kata Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Ahad (5/4).
Dia menambahkan masker untuk masyarakat umum dapat dibuat dari kain bersih dengan cara dijahit secara manual atau memakai mesin jahit. Dengan demikian, masyarakat dapat membuat masker kain tiga lapis ini tanpa harus membelinya.
Adisamito juga mengatakan masker kain sebaiknya diganti atau dicuci dengan sabun secara rutin setelah pemakaian atau pada saat mulai basah karena cairan mulut dan hidung. Oleh sebab itu, ia menyarankan masyarakat memiliki cadangan beberapa masker kain.
Selama ini, kata dia, 90 persen penularan Covid-19 terjadi karena droplet, yang mengandung virus corona, masuk ke tubuh pasien melalui jari yang menyentuh mata, hidung atau mulut.
“Oleh karena itu, penggunaan masker kain dan rajin cuci tangan [pakai sabun dan air mengalir] sangat penting,” ujar dia.
Adisasmito pun mengingatkan pemakaian masker kain 3 lapis hanya disarankan untuk masyarakat umum. Sementara tenaga kesehatan atau masyarakat yang sedang sakit, direkomendasikan agar memakai masker bedah atau masker N95. Jenis masker terakhir diprioritaskan untuk digunakan tenaga kesehatan yang menangani kasus Covid-19.
Pemakaian masker, kata dia, hanya salah satu dari cara menangkal penularan virus corona. Rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan dengan selalu mandi dan mencuci pakaian setelah bepergian hingga membersihkan barang-barang memakai disinfektan merupakan cara pencegahan lainnya.
Sekalipun sudah memakai masker, Adisasmito mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga jarak fisik saat berada di keramaian atau tempat umum, minimal satu sampai dua meter.
“Apabila tidak memiliki kegiatan penting di luar sebaiknya tetap tinggal di rumah,” tambah dia.
Dia optimistis apabila masyarakat secara individu dan kolektif terus melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut secara disiplin, angka penularan virus corona di Indonesia bisa ditekan.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post