BONTANG, pranala.co- Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Bontang baru membuka, Pulau Beras Basah, objek wisata di Kota Bontang per 1 Juli mendatang. Termasuk, Pulau Beras Basah. Pun jika dibuka harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang sudah ditetapkan.
Namun, sayangnya aturan itu tak sepenuhnya dipatuhi warga. Beredar video soal kunjungan ke Pulau Beras Basah, diperkirakan terjadi 17 Juni. Itu merupakan waktu masih ditutupnya akses ke Beras Basah bagi semua wisatawan.
Sedikit informasi, seluruh tempat wisata di Bontang resmi ditutup mulai Rabu (18/3/2020). Hal itu diputuskan pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur, melalui kebijakan Disporapar Bontang. Selain tempat wisata, pihaknya juga menutup semua fasilitas olahraga milik pemerintah.
Video berdurasi 7 menit lebih itu menunjukan puluhan orang datang berwisata ke destinasi andalan Kota Bontang, Pulau Beras Basah. Mereka asyik bercengkerama sembari berenang dan menikmati keindahan pasir putih di pulau itu.
Belakangan diketahui, dia adalah Sarifah Suraidah, istri Ketua DPD 1 Golkar Kaltim, Rudy Mas’ud. Dia juga membawa anak-anaknya berlibur ke Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Di video itu juga tampak wajah gembira anak-anak bermain dan berendam air laut. Sesekali juga Sarifah membagikan lembaran uang dengan cara memasukannya ke dalam alat menyerupai pistol mainan yang didesain khusus bisa mengeluarkan lembaran rupiah.
Alat itu diacungkan ke atas sembari mematiknya hingga mengeluarkan uang, lalu sebagian orang lagi berebut mengumpulkannya.
Kondisi ini bertolak belakang dengan kejadian 3 pekan lalu. Tepatnya 26 Mei lalu. Sebanyak 20-an warga Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar) dihukum push-up saat berliburan ke Beras Basah. Sebabnya, destinasi wisata sejumlah di wilayah setempat masih ditutup akibat Pandemi Corona.
Puluhan remaja ini kedapatan berkunjung ke Beras Basah oleh petugas gabungan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) dan TNI Angkatan Laut yang kebetulan berpatroli rutin di perairan Bontang.
Video dan unggahan foto-foto hasil tangkapan layar itu pun dikomentari miring jagad maya. Sebagian besar menganggap aturan penutupan itu hanya dikhususkan masyrakat biasa saja. Sementara, mereka yang ‘berduit’ bisa masuk tanpa ada hukuman seperti para remaja, disuruh push-up beberapa waktu lalu.
“Sultan mah Bebas, mau apa aja terserah,” cuit @karenagustar.
“Alhamdulillah, beras basah sudah buka lagi beberapa hari lalu. Tapi, khusus orang kaya,” timpal @isursaid
Dikonfirmasi soal ini, tak ada jawaban dari Kepala Disporapar, Bambang Cipto Mulyono. Redaksi pranala.co sudah mengirim pesan singkat sejak pukul 22.57, Jumat (19/6) tapi belum direspon. (*)
Discussion about this post